15. Holiday...

15.5K 765 6
                                    

"Mom... Mom lihat-" lagi-lagi Dario disuguhkan pemandangan hot di depannya

Dario langsung membalikan badannya saat melihat pakaian ibunya cukup berantakan. Dario langsung berdeham kecil

"Alex tunggu di meja makan saja" ujarnya dan dia segera menutup pintu ruang keluarganya dengan cepat, mengundang kekehan dari sang ayah

"Masih tertawa lagi!" Omel Kanaya seraya merapikan bajunya

"Dia sudah besar loh padahal" ujar Ares

"Ya terus? Kamu maunya dia biasa aja gitu? Diam disitu nggak berbalik dan ngeliatin aku terus gitu?"

Ares menggaruk bagian belakang kepalanya "ya nggak gitu juga sih" ujarnya

"Bagus-bagus anak kamu kayak gitu! Kalau nggak begitu aku curiga malah"

"Curiga?"

"Iya... Kalau dia tidak berbalik, jangan-jangan dia sudah pernah mengajak perempuan... Yah... Kamu tahu lah"

"Oh..." Ares mengangguk paham

Dia membantu Kanaya merapikan kemeja Kanaya yang kusut akibat ulahnya. Tangannya sesekali usil mengusap perut sang istri dan langsung dihadiahi cubitan dari Kanaya

"Sakit honey" ujarnya

"Oh... Kirain nggak"

Ares mendengus kesal. Dia menyelesaikan pekerjaannya dan mengecup kening istrinya singkat

"Ayo sarapan... Nanti Alex marah karena kelamaan menunggu" ajak Ares

"Sakit?" Tanya Kanaya saat melihat Dario meminum beberapa butir obat

Dario menggeleng pelan

"Lalu?" Gantian Ares yang bertanya

"Hanya sedikit mual. Mungkin asam lambung sedang naik"

"Kok bisa?" Tanya Kanaya

Dario diam saja. Dia memilih menyantap sarapannya. Semangkuk bubur yang masih mengepul. Dia sendiri yang memintanya dari Maya

"Sampai makan bubur juga" ujar Kanaya. Kanaya meletakan punggung tangannya di kening Dario

"Nggak apa-apa mom... Alex sehat kok, nggak sakit" ujar Dario meyakinkan Kanaya

Ares hanya diam saja meminum kopinya. Sebenarnya, walaupun diam dia tetap memperhatikan Dario. Dia melihat wajah Dario memang agak pucat

"Mom, kalau nanti malam ada rencana makan telat lagi, Alex izin makan duluan"

Kanaya langsung tersedak makanan yang ia makan. Kanaya buru-buru menenggak air putih di gelasnya

"Kamu sakit gara-gara itu?" Tanya Ares

"Alex nggak sakit Dad..."

"Ya-ya terserah... Intinya kamu mual karena terlambat makan?"

Dario menggindikan bahunya

"Entahlah... Sepertinya begitu. Tapi, bisa jadi juga karena Alex sering makan siang seadanya atau nggak makan siang sama sekali karena ngerjain tugas tambahan"

Kanaya mengernyit heran "tugas tambahan? Buat apa?"

Dario baru ingat dan sadar kalau dirinya baru saja memberikan clue pada ibunya

"Nilai mid semester Alex kurang bagus, makanya Alex dikasih tugas tambahan" Dario buru-buru menjelaskan

"Oh..."

"Alex" panggil Ares. Dario langsung meletakan sendoknya dan menatap sang ayah

"Kenapa Dad?"

"Kapan kamu mulai libur?"

"Mungkin dua minggu lagi"

"Oh... Kalau sudah libur beritahu dad"

"Kenapa?"

"Kita ke Dosch menengok adikmu"

Dario tidak lagi menjawab. Dia hanya memberikan anggukan saja pada ayahnya. Mereka melanjutkan sarapan mereka dalam diam

"Hari ini tidak kuliah?" Tanya Kanaya saat Dario tiba-tiba datang dan membaringkan badannya di sofa dengan kepala di atas pangkuan Kanaya dan kaki yang menjuntai lantaran sofanya tidak cukup untuk menampung kaki jenjang Dario

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini tidak kuliah?" Tanya Kanaya saat Dario tiba-tiba datang dan membaringkan badannya di sofa dengan kepala di atas pangkuan Kanaya dan kaki yang menjuntai lantaran sofanya tidak cukup untuk menampung kaki jenjang Dario

"Nggak. Sedang kosong"

"Hn..."

Kanaya mengusap helaian rambut Dario dengan sangat sayang. Hanya butuh lima menit dan Dario terlelap dengan sangat pulas. Dia bahkan mendengkur halus, karena sangat pulas

"Honey, aku pergi ke Etra dan kembali nanti sore" ujar Ares sambil berjalan menghampiri Kanaya yang sedang menonton tv di ruang Tv

Langkah Ares terhenti di belakang sofa. Matanya menatap sang putra yang tengah terlelap di pangkuan sang istri. Ada sedikit gurat lelah di wajah putranya

"Sshh... Jangan keras-keras! Kasihan Alex sepertinya lelah sekali"

Ares mengangguk

"Kamu mau pergi?"

"Iya. Aku ke Etra. Nanti sore aku pulang"

Kanaya mengangguk. Ares mencium kening dan bibir Kanaya

"Hati-hati di jalan" ujar Kanaya

"Hn. Aku pergi. See you"

"See you"

Ares mengusap sekilas rambut Dario dan dia segera berangkat mengurus bisnisnya di kota sebelah

[KDS #2] Xander'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang