Dario dan Caroline sedang menikmati hari minggu mereka. Merasa bosan Caroline berjalan menuju ke garasi dan menemukan sesuatu yang cukup menarik perhatiannya diantara mobil-mobil mewah milik Dario
"Sweetheart?" Panggil Dario heran, lantaran Caroline menghilang entah kemana saat Dario pergi ke kamar mandi
Mencari dan tak kunjung menemukan gadisnya, Dario memutuskan ke halaman untuk mencari gadis mungil itu. Pencariannya terhenti saat dia mendengar bunyi "srakk" dan "gubrakk" yang cukup keras dari garasinya. Bahkan bunyi itu membuat seluruh pengawal Dario berkumpul. Baru saja Dario mau melihat apa yang terjadi di garasinya tapi, gadisnya sudah muncul dengan sebuah papan Skate
"Kamu nggak apa-apa?" Tanya Dario dan Caroline hanya tersenyum
"Nggak apa-apa. Aku nemu ini di garasi. Kamu bisa main ini?" Tanya Caroline
Dario dan Caroline terkaget saat mendengar helaan napas yang cukup keras dan dalam jumlah yang banyak. atau karena jumlahnya banyak makanya terdengar keras ya? Entahlah intinya begitu Dario menoleh di belakangan terdapat jajaran pengawalnya tengah mengelus dada mereka seolah lega akan sesuatu. Seketika itu juga tawa Dario meledak di pekarangan itu dan membuat Caroline ikut terkekeh sementara semua yang bekerja di mansion itu menganga kaget
"Maaf-maaf..." Ujar Dario sambil mengatur tawanya
"Honey... Bisa main ini tidak? Kalau bisa ajari aku" pinta Caroline mengalihkan perhatian Dario
"Tentu saja bisa. Ayo main!" Ajak Dario
Dario meletakan papan skate itu di bawah. Dia menatap Caroline yang tengah menatapnya sambil memiringkan kepalanya
"Lalu?" Tanya Caroline
"Naiklah ke atasnya" ujar Dario
"Nanti kalau jatuh bagaimana?"
Dario terkekeh kecil
"Kamu percaya sama aku, kan?" Tanya Dario
"Percaya. Tapi, apa hubungannya main skateboard sama percaya sama kamu?"
Dario tidak menjawab tapi malah menginjak ujung skateboard dengan sebelah kakinya
"Sinikan tangan kamu" pinta Dario
Caroline mengulurkan sebelah tangannya dan Dario meletakan tangan itu di lehernya
"Ayo naik! Aku pegangi" ujar Dario
Dario betul-betul memegangi pinggang Caroline. Dengan takut-takut Caroline naik kesana. Dario menundukan kepalanya memastikan skateboard itu tidak berpindah atau bergerak. Dengan hati-hati Dario memegangi pinggang istrinya sementara sebelah tangan Caroline yang lain memeghang bahu Dario
"See. Tidak jatuh kan?" Ujar Dario
"Iya. Tapi, Jangan dilepas!"
"Iya-iya. Nggak aku lepas. Tenang saja"
Dario memberikan pengarahan agar Caroline menjaga keseimbangannya. Butuh beberapa menit sampai Caroline bisa berdiri tanpa berpegangan pada Dario
"Aku lepas ya" ujar Dario
Dengan perlahan dia mengangkat kakinya. Dan seketika itu Caroline berubah panik. Karena panik, keseimbangan Caroline goyah dan nyaris terjatuh ke belakang, dengan cepat Dario menarik jaket Caroline sehingga istrinya itu justru jatuh ke arahnya
Brugh
Dario menutup sebelah matanya saat dirinya terjatuh dengan sang istri di atasnya
"You okey?" Tanya Dario
Caroline bergeser dan duduk di lantai. Dario dan Caroline saling tatap sampai mereka akhirnya terbahak bersama
"Mau main lagi?" Tawar Dario
"Nggak. Lebih gampang main sepatu roda" tolak Caroline
Dario mengacak puncak kepala gadisnya. Sebelum dia berdiri dan membantu Caroline berdiri. Dario menginjak ujung skateboard dan menangkapnya dengan tangan kirinya. Tangan kanannya merangkul pinggang sang istri
"Ayo masuk!" Ajak Dario
"Ayo"
"Besok ke pantai yuk" ajak Dario
"Ayo. Jangan siang-siang! Panas"
"Okey"
Mereka berjalan ke dalam mansion mereka sambil tertawa. Tanpa mereka sadari seseorang memperhatikan mereka dari kejauhan
"Sir. I found her" ujar orang itu melalui sambungan telepon
.......
"Honey... Ayo, nanti keburu siang" ujar Caroline
Dario keluar dari dalam rumahnya dengan tergesa. Dia segera merangkul bahu sang istri sambil mengigit pelan pipi istrinya
"Aw! Sakit Xander" omel Caroline
"Maaf. Habis aku gemas"
Caroline menatap suaminya yang hari ini memakai kemeja santai berwarna biru dengan jeans hitam. Tanpa dia sadari, wajahnya merona melihat ketampanan suaminya
"Kalau kamu berwajah seperti itu, lebih baik kita ke kamar saja"
"What?!"
"Bercanda sayang. Jangan berwajah imut begitu!"
Dengan tersenyum Caroline bersembunyi di bahu Dario
"Jangan di kiss mark! Yang kemarin belum hilang" goda Dario sambil terkekehSontak hal itu membuat Caroline tertawa geli. Mereka bergegas berangkat ke pantai. Cello yang melihat itu terkekeh kecil. Tuannya begitu bahagia, dan hal itu nampak dengan sangat jelas
Sampai di pantai, mereka sibuk bermain air dan berselfie. Makan siang dan bermain pasir. Pokoknya, mereka sudah tertawa dan tersenyum sepanjang pagi
"Aku ke toilet dulu" ujar Caroline
Dario mengangguk. "Jangan lama-lama!"
"Iya"
Caroline berjalan ke toilet dan dia tidak sadar kalau seseorang mengikutinya
"Long time no see, Freya" sapaan itu sontak membuat badan Caroline kaku. Dengan kaku Caroline berbalik
"Cathlin"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's
Teen FictionSepenggal kisah tentang pangeran Dimitry mencari pendamping... Berhasilkah dia mendapatkan perempuan yang tepat untuk menjadi Princessa-nya? Akankah dia mendapatkan akhir bahagia untuk kisah cintanya? "Karena memahami perempuan itu lebih sulit dari...