Ares menatap punggung Dario yang berlari menjauhinya. Dia berdiri dan hendak menyusul putranya
"Biarkan saja dulu" saran Kanaya
Ares melihat seseorang yang dia tahu merupakan salah satu anak buahnya mengikuti Dario dari belakang. Ares mengangguk. Dia merasa bersalah sudah mengingkari janji dengan putranya
"Aku ambil koper dulu" ujar Ares
Kanaya sebenarnya juga khawatir ketika Dario berlari keluar dari rumah. Tapi, ketika dia melihat Dario berpapasan dengan anak buah suaminya, Kanaya merasa tidak apa memberikan putranya sedikit waktu untuk menenangkan diri. Mungkin nanti dia akan memberikan penjelasan pada putranya. Lamunan Kanaya terhenti saat Ares memeluknya dari belakang
"Maaf. Harusnya aku berada disini dengan kalian. Tapi, aku malah melanggar janji lagi"
Kanaya berbalik dan mencium pipi Ares sekilas
"Tidak apa-apa. Asal kamu kembali tepat waktu, itu sudah cukup untuk Alex. Aku akan menjelaskan padanya nanti"
Ares mengangguk. Dia mengambil kunci mobil dan juga pistolnya. Dia memasukan pistol itu ke dalam jasnya, untuk berjaga-jaga
"Sampai nanti" ujar Kanaya. Dia kembali mencium pipi Ares
"Kenapa cuma di pipi?" Goda Ares sambil memeluk pinggang Kanaya dengan sebelah tangannya
"Hm? Memangnya kamu mau dimana kalau bukan di pipi?" Kanaya balas menggoda
"Tentu saja disin-"
"Daddyyy!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KDS #2] Xander's
Teen FictionSepenggal kisah tentang pangeran Dimitry mencari pendamping... Berhasilkah dia mendapatkan perempuan yang tepat untuk menjadi Princessa-nya? Akankah dia mendapatkan akhir bahagia untuk kisah cintanya? "Karena memahami perempuan itu lebih sulit dari...