89. I'm Sorry I'm Late

10.4K 466 6
                                    

Bammm!!

Angin dingin dari luar masuk ke dalam kontainer sempit itu. Entah kapan dan bagaimana, yang Caroline tahu satu per satu jeritan dari pria di dekatnya terdengar dengan sangat keras dan cukup memekakkan telinga. Caroline hanya bisa memejamkan matanya, mengigit bibir bawahnya sambil menahan rasa sakit yang teramat pada perutnya

Sementara beberapa waktu sebelumnya, Dario yang tadi datang langsung berlari ke arah kontainer tempat Caroline disekap lantaran dia mendengar jeritan keras Caroline yang sedikit teredam oleh kontainer itu. Dario memang sedang mencari di kontainer mana Caroline disekap dan teriakan itu membantu Dario menemukan Caroline. Dario mendobrak pintu kontainer itu dan seketika kemarahannya langsung meluap saat melihat kondisi Caroline yang tertutup segerombolan laki-laki. Tanpa menunggu anak buahnya Dario berlari dan menghajar satu per satu pria di sekeliling Caroline

Dario memberikan satu pukulan atau satu tendangan pada setiap dada pria yang dia tarik menjauh dari gadisnya. Satu pukulan dan satu tendangan yang bisa langsung mematahkan tulang atau memecahkan organ dalam siapa pun yang terkena pukulan dan tendangannya. Kemarahannya semakin memuncak saat kondisi Caroline terlihat dengan sangat jelas di depan kedua matanya

Glek!

Pria yang hampir menyetubuhi Caroline terdiam kaku di tempatnya tanpa bergerak. Dia terkejut saat ke-empat belas temannya tergeletak sambil menjerit kesakitan, memuntahkan darah, bahkan tewas seketika dalam waktu kurang dari sepuluh menit oleh satu orang

"A-Al-Alexander" panggil pria itu saat dia menyadari pria di depannya

"Aaaarrrrggghhhh!!!!!" Jerit pria terakhir itu saat Dario menendang dan menginjak "masa depannya" dengan sangat keras

Dario melepaskan jaket, jas dan kemejanya. Dia mendekati Caroline

"Jangan mendekat!!" Teriak Caroline dan seketika hati Dario mencelos mendengar suara ketakutan dari Caroline

"Sweetheart..." Panggil Dario lembut

Caroline membuka matanya yang sudah banjir dengan air mata. Rasa sakit dan ketakutannya bercampur jadi satu membuat air mata Caroline tidak berhenti menetes

"Ini aku Sweetheart"

"X-Xan...der..." Lirih Caroline. Dario mengangguk tangannya perlahan terulur untuk  melepaskan ikatan tangan Caroline

"Aku akan melepaskan ikatanmu Sweetheart... Jangan takut! Aku sudah datang" ujar Dario lembut

Dario merasakan pipinya sendiri sudah basah dengan air matanya. Dario melepaskan ikatan di tangan Caroline dan merengkuh tubuh mungil dan polos gadisnya

"Maaf..." Lirih Dario tangannya mengambil kemeja miliknya dan memakaikan kemeja itu ke badan Caroline dengan perlahan seolah Caroline adalah kaca tipis yang mudah pecah

"What they did to you?" Lirih Dario lagi

"Xander..." Panggil Caroline seolah hendak mengadu pada Dario

Dario mengambil jasnya untuk membungkus kaki Caroline. Matanya terbelalak melihat darah yang cukup banyak sudah mengalir di sepanjang kaki Caroline. Dengan cepat Dario membungkus pinggang dan kaki Caroline. Lalu Dario kembali membungkus badan Caroline dengan Jaketnya

"Tahan sayang. Kita ke rumah sakit" Dario segera menggendong Caroline dalam dekapannya

"Sa...kit..."

"Bertahan sebentar sayang" bisik Dario mencoba menenangkan Caroline

"Mereka menendangnya dan menginjaknya..." Lirih Caroline di telinga Dario

Dario mengecup kening Caroline dan mengucapkan maaf berkali-kali

"Anak kita Xander" bisik Caroline sambil meringis menahan sakit di perutnya. Jemarinya mencakar-cakar punggung dan bahu Dario untuk menahan sakit

"Maaf. Bertahan ya sayang, jangan tertidur! Tetap bersamaku" pinta Dario

Dario menaiki Helicopter yang sudah tersedia disana. Dia memang meminta sebuah heli untuk didaratkan disana. Dengan segera helicopter itu terbang menuju rumah sakit besar terdekat. Sepanjang perjalanan itu Dario mengecupi puncak kepala Caroline dan meminta maaf tanpa henti. Bahkan Winson saja sampai terdiam kaget saat melihat wajah basah tuannya semakin basah karena air mata. Winson yakin itu bukan guyuran hujan tapi, benar-benar air mata Dario

"Siapkan ruang operasi!" Pekik dokter disana saat Caroline datang

Dario menggenggam tangan Caroline di sepanjang koridor rumah sakit

"Maaf sir. Anda hanya boleh mengantar sampai disini"

Caroline terus menggenggam tangan Dario tanpa mau melepaskannya

"You'll be fine sweetheart. I'll wait here with you" ujar Dario sambil mengecup kening dan punggung tangan Caroline sebelum melepas tangan Caroline

Dario menatap nanar pintu ruang operasi. Dia menunduk, tubuhnya merosot ke lantai. Dario kembali menangis

"I'm sorry I'm late. I'm so sorry..."

[KDS #2] Xander'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang