27

7.3K 775 22
                                    

6 month pregnancy

"papaaa!!"

Jeritan Giandra yang mengisi ruangan tengah membuat Kinan menghentikan sejenak kegiatan mencuci sayurannya. Ia langsung melangkah ke tempat datangnya keributan tersebut untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.

Anak laki-laki itu langsung melompat dari atas sofa begitu melihat kedatangan dirinya. Giandra memeluk kaki Kinan erat-erat sambil menahan tangis.

Sontak saja ia menatap suaminya dengan kening berkerut dan menuntut penjelasan. Karena hanya Jeff satu-satunya oknum yang ada di lokasi kejadian.

"kenapa, sayang? Diapain sama papa?" tanyanya sembari menekuk lutut guna menyamakan tinggi dengan sang anak.

Giandra masih menatap sebal pada papanya. Ia langsung memeluk Kinan dan menyembunyikan wajah dibahunya saat Jeff ikut menekuk lutut didekat mereka.

Masih dengan raut penuh tanda tanya maniknya kembali menatap Jeff. Kali ini disertai kedua alis terangkat tinggi dan mulut menggumamkan kata tanya tanpa mengeluarkan suara sama sekali.

"aku potong poni-nya, terus dia ngambek." ucap Jeff seolah tanpa beban yang membuat istrinya itu langsung menghela nafas panjang.

Diusapnya kepala Giandra lembut, "papa nih nakal ya. Biarin, nanti mama omelin." ujarnya dengan gerakan sedikit mengurai dekapan Giandra. Namun yang terjadi si anak malah semakin mengeratkan pelukan tersebut.

Jeff ikut mengusap punggung kecil Giandra, "orang papa gak ngapa-ngapain juga." belanya sendiri. "ini mah emang pengen manja aja sama mama, ya?"

Perkataan terakhir yang terlontar itu langsung menghadirkan decakan kecil dari mulut Kinan. Ia memberinya tatapan tajam, bertujuan agar Jeff tidak lagi menggoda anaknya itu sebelum benar-benar menangis. Sementara Jeff sudah mengulum senyum tertahannya sejak tadi.

"udah yuk, liatin mama masak mau gak? Nanti sayurannya layu kalo gak cepet-cepet dimasak," bujuknya.

Giandra menggeleng tanda tidak mau. Anak kecil yang menggemaskan itu langsung berlari ke kamarnya masih dengan wajah cemberut. Gagal dibujuk.

Jeff yang sudah bergerak untuk mengejar langsung ditahan oleh Kinan. Membuat kedua maniknya kembali menatap sang istri.

"kamu ada-ada aja deh, kenapa iseng banget sih?" tanya Kinan heran.

"rambutnya kepanjangan, dia kelilipan. Kan aku jadi gatel pengen motongin," jawab Jeff apa adanya.

Sementara istrinya itu hanya menggeleng tak habis pikir. Sebetulnya niatnya baik, tapi mungkin caranya yang membuat Giandra enggan untuk dipotong rambutnya.

"anak kecil itu yang penting dibujuk, tau."

"kalo kamu perlu dibujuk juga gak?" sambung Jeff cepat.

Sontak Kinan mendelik malas lalu segera kembali ke dapur untuk melanjutkan aktivitas memasaknya yang sempat tertunda. Tak menghiraukan pertanyaan suaminya yang benar-benar tidak jelas maksudnya kemana. Sedangkan Jeff sudah tertawa sejak tadi. Gak anak, gak istri, semuanya digodain.

🔰🔰🔰

Sejak semalam kemarin terjaga dan tidak terpejam sama sekali bak orang ronda membuat kepala Kinan terasa pening hari ini. Sambil sibuk berjalan bolak-balik didalam rumahnya, ia memegangi perut.

Perasaannya tidak enak sekali. Seperti ada sesuatu yang mengganjal dalam dirinya. Kram perut yang seringkali ia rasakan belakangan ini terjadi lagi. Sekarang lebih parah dari sebelumnya.

Otomatis Kinan mencari penyangga disekitarnya. Sayangnya hanya ada tembok putih polos yang berdiri kokoh disebelahnya.

Perlahan Kinan duduk dilantai dengan posisi kaki menekuk. Tangannya yang gemetar memegangi perut besarnya tanpa henti.

✔ [0.2.1] PAPA - Sequel An IntelligenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang