33

7.7K 728 18
                                    

Long time no see

Beberapa bulan berselang setelah Jeff memberitau bahwa ia mendapat izin perpindahan untuk kembali berdinas di Jakarta, berhubung tim DVI Bali juga sudah mendapat penggantinya. Hasil rolling dari berbagai daerah.

Pukul enam saat langit sudah berubah gelap. Tanpa memberi kabar sama sekali, Jeff bersama istri dan anaknya tiba di rumah sang mertua menaiki taksi langsung dari bandara.

Bunda dan tentunya ayah sangat terkejut dengan kedatangan mereka. Senang sudah pasti, apalagi melihat cucu mereka yang sudah berusia lima tahun. Yang sebelumnya hanya bisa mereka lihat melalui panggilan video, kini bisa dipeluk langsung. Giandra tumbuh dengan baik dan semakin mirip dengan papanya.

"mama! Ini susunya,"

Kinan menerima plastik belanjaan khas minimarket tersebut dengan pandangan heran. Ia langsung melirik Jeff yang juga tiba tak lama setelah anak mereka berlari kearahnya.

"kamu ikut papa?" tanyanya. Giandra mengangguk.

"dia maksa, biasa tuh beli telur-telur apalah itu isinya. Gak ngerti," sambar Jeff sambil melirik benda berbentuk telur yang ada ditangan Giandra. Isinya berupa cokelat dan mainan. Yang entah mengapa akan menghipnotis anak kecil sehingga mereka geger untuk mendapatkannya dengan cara apapun.

Kinan tertawa pelan. "ya udah kamu mandi sana, aku mau bantuin bunda dulu." titahnya.

Jeff mengangguk, "kembaran papa, ayo kita main air!" ucapnya sambil mengangkat tubuh Giandra. Membuat anak kecil yang senang bercanda itu tertawa girang.

Sambil terus memandangi dua orang kesayangannya itu Kinan geleng-geleng kepala sambil mengulum tawa geli. Ia membiarkan keduanya mengambil waktu mereka untuk bersih-bersih, karena sejak tiba tadi Jeff langsung pergi ke minimarket membeli susu Giandra yang belum sempat mereka siapkan stocknya waktu di Bali.

Kini ia sudah ada di dapur. Bergabung dengan bunda yang sedang menyiapkan makan malam untuk mereka. Bagusnya lagi, bahan-bahan masakan di kulkas masih tersedia banyak.

"gak usah bantuin, kamu capek kan baru nyampe."

Kinan tersenyum sambil terus melanjutkan kegiatannya. "Aku cewek bun. Cewek gak kenal capek." balasnya.

"tapi sekalinya capek, suaminya ditempelin terus ya?"

Dua wanita itu tertawa setelahnya. Sudah lama tidak seperti ini, rasanya Kinan sangat bahagia bisa kembali ke kota asalnya dan berkumpul bersama keluarga.

"enak ya jadi ibu bhayangkari?" bunda terkekeh tanpa suara melihatnya, "kamu gemukan semenjak sama Jeff." lanjutnya.

Kinan hanya menimpali dengan tawa ringan. Lagi pula tak perlu dijawab pun semua orang sudah pasti tau jawabannya.

"kamu sehat? Gak ada keluhan?" tanya bunda lagi.

"sehat kok,"

"belum isi lagi?"

Kinan menoleh seketika, "jeda lah bun. Gak baik, kata dokter sih rahimnya masih resiko kalo hamil dalam waktu dekat." jawabnya, "aku juga gak tau kenapa bisa sampe kayak gitu, padahal hamil Giandra gak ada masalah sama sekali."

Mengingat bahwa dirinya tidak memiliki riwayat keguguran membuatnya jadi sedih sendiri. Tapi tidak ada gunanya juga kembali berkutat pada kejadian yang hanya akan membuatnya kembali stres. Yang perlu diingat adalah bahwa ia pernah mengandung anak kedua yang kini sudah berada di surga.

Bunda mengangguk paham. "kamu kecapekan kali. Terus kalo ngerasa mulai gak enak tuh bilang sama suami kamu, jangan dibawa pikiran sendiri. Kalo beres? Kalo enggak kan jadinya kayak kemaren."

✔ [0.2.1] PAPA - Sequel An IntelligenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang