10| Berbenah

510 52 0
                                    

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Kamu adalah cahaya dhuha. Sedangkan aku hanyalah kegelapan yang pekat seperti malam saat tahajud. Mana mungkin aku menemuimu? Kita hanyalah sekat yang saling merindukan tanpa berniat untuk mengungkapkan.*


••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Malam ini
Malam ini,saat semesta tak lagi bercahaya. Satu hari yang lelah sudah terlewatkan dengan itu itu saja.
Malam ini saat nestapa mulai bernyawa,kurasa rindu tindu itu sudah merekah bersama dengan hati yang gundah.
Malam ini,saat hari hari yang biasa mendadak istimewa pada akhirnya. Terimakasih sudah kembali bermain main dialam mimpi.
Pada kesetiaan sujud, beri aku maaf karna masih saja lancang menyebut namamu. Mentasbihkan butirah butiran abjad namamu ditiap sujudku. Menuruti hasratku untuk selalu mengharapmu sebagai penyeimbang langkahku. Selalu saja seperti itu,bolehkah? Bolehkah aku terus menerus mengharapmu pada rabb ku?

Aku menutup buku berwarna hitamku.
Buku yang didalamnya penuh dengan tulisan tulisan sajakku.
Bukan buku diary karena aku tak mengisinya setiap hari.
Tapi buku yang selalu aku gunakan untuk menulis aksraku saat aku berada dalam kondisi dan situasi tertentu.
Seperti sekarang contohnya.
Aku terbangun pada pukul 2 dini hari.
Aku terbangun karna tiba tiba caca datang dalam mimpiku.
Dalam mimpiku.
Aku tidak ingat betul seperti apa mimpiku itu. Tapi yang jelas kuingat adalah caca sangat bahagia duduk disuatu kursi taman yang aku tidak tau dimana itu.

Aku langsung beristighfar. Mungkin saja mimpi itu datangnya bukan dari allah atau bisa saja allah membangunkanku untuk bermunajjat kepadaNya.
Aku berusaha untuk berfikiran baik.
Kemudian aku melaksanakan sholat malam atau biasa dikenal dengan tahjud.
Setelahnya aku lanjutkan dengan tadarus kemudian tidur lagi untuk menunggu waktu subuh masuk.

Tak terasa, sekarang adalah hari terakhirku melaksanakan ujian nasional.
Aku bersyukur karena aku bisa melaluinya dengan baik, in sya allah.
Selain persiapan yang diberikan oleh sekolah aku juga membekali diriku dengan mengikuti bimbingan belajar di salah satu yayasan bimbel dikota ini.

Selain belajar, aku juga membekali diriku dengan ibadah ibadah kepada allah swt.
Sebenarnya kegiatan tahajud dan sholat dhuha aku laksanakan setiap hari.
Namun, entah kenapa selama aku memasuki zona zona ujian jumlah rakaat masing masing sholat sunnah aku perbanyak.
Aku tidak yakin dengan kemampuanku apabila aku hanya mengandalkan otak atau belajar saja. Karena aku keyakinanku tidak akan bulat apabila tidak melibatkan allah.


وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُوراً

"Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha (berikhtiar) ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya (ikhtiarnya) dibalasi dengan baik." (Qs. Al Isra ayat 19)


Sementara itu, allah juga menyuruh kita untuk melaksanakan sholat tahajjud

واذكراسم ربك بكرةواصيلاومنالليل فا سجدله وسبه ليلا طويلا

Dan sebutlah nama Rabb-mu pada (waktu) pagi dan petang. Dan lada sebagian dari malam,maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari. (Al Insan/76 : 25-26)

Teman Menuju Syurga (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang