14| Negara Bersejarah

470 47 8
                                    

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Merantaulah. Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan. Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak akan keruh menggenang.*

imam syafi'i

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••


Fathan pov:

Disinilah aku berada.
Di negeri turki.
Negara yang mengambil peran dalam perkembangan peradaban islam terutama dalam bidang futuhat atau perluasan wilayah.
Sekaligus sebuah negara yang sudah sangat lama sekali aku jadikan sebagai sasaran untuk mengenyam pendidikan

Turki merupakan salah satu negara yang di dominasikam oleh penduduknya yang beragamaa islam.
Pengaruh islam diturki mulai dirasakan semenjak masa dinasty abasiyah.
Sejak itu mereka juga terlibat dalam jatuh bangunnya agama islam.
Pun mereka juga ikut membentuk sejumlah dinasti besar di dunia islam seperti dinasty mamluk,  seljuk dan ustmani.

Masjid sultan ahmad, aya sofia dan istana topkafi merupakan segelintir bukti bahwa islam pernah jaya diwilayah ini.

Turki juga mengambil peran pada peristiwa akbar yang akan dikenang sepanjang masa yaitu perang salib.
Disebut perang salib karena tentara kristen pada waktu itu menggunakan simbol salib oada oakaian mereka, sementara bagi umat islam perang tersebut dikenal dengan nama perang suci.

Perang salib melibatkan orang orang turki seljuk, orang orang arab dan kristen eropa.
Salah satu yang menjadi penyebab terjadinya peperangan adalah memperebutkan wilayah baitul maqdis atau lebih dikenal dengan kota yerussalem.

Disinilah kita bisa mengenal sosok tokoh islam yang sangat luar biasa dalam merebut kembali kota yerussalem yang sudah dikuasai oleh orang orang keristen selama kurang lebih 100 tahun. Beliau adalah Shalahudin Al Ayyubi.
Seorang pahlawan islam yang dipersembahkan oleh islam untuk tetap mempertahankan baitul maqdis meskipun telah dikhianati oleh orang orang kristen dengan menyerang umat islam tmyang melaksanakan ibadah haji.
Meskipun demikian, shalahuddin al ayyubi tetap berhasil mempertahankan baitul maqdis atau kota yerussalem.

Aku jadi teringat sejarah sejarah perkembangan dan peradaban islam yang telah aku pelajari.
Aku sangat bersyukur karena bisa langsung mengunjungi dan menimba ilmu di negara yang mengambil peran penting pada perkembangan islam.

Aku berjalan jalan sambil mengamati bangunan bangunan kuno yang sama sekali tidak pernah aku temui dijakarta.

Dulu, aku pernah memiliki keinginan untuk berlibur ke turki dan menikmati langsung keindahan keindahan dan pesona yang disuguhkannya.

Tapi qadarullah aku tidak bisa menikmatinya melalui liburan.
Melainkan melalui beasiswa dan jenjang pendidikan.
Alhamdulillah.
Terimakasih ya allah.

Musim panas terjadi pada bulan juni sampai agustus.
Jadi sekarang aku berkeliling hanya dengan menggunakan pakaian santai saja.
Setelah puas berkeliling, aku berencana akan pergi ke toko buku untuk membeli buku buku yang berkaitan dengan bisnis.

Karena aku memang mengambil jurusan business of division, faculty of economics.
Aku melihat toko buku terdekat di google maps. Aku menemukan toko buku dengan judul

'Hakikat Kitabevi'.
Tidak terlalu jauh, aku melangkahkan kaki menuju tempat itu.

Saat aku berjalan ada yang memanggil namaku. Aku berhenti. Mana mungkinada orang yang mengenaliku disini.
Aku berbalik dan melihat tidak ada siapa siapa. Saat memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, aku dikejutkan dengan hanum.

Dia telah berdiri didepanku.
"Hanum?"
Aku terkejut kenapa anak itu tiba tiba muncul dihadapanku.

"Hahaha, kaget ya?"
Sebenarnya aku lupa kapan aku akrab dengan hanum.

"Hehe, sedikit."
Aku berusaha untuk tidak terlihat canggung.

"Mau kemana?"

"Mm, mau ke toko buku."
Aku menunjuk toko buku yang ingin aku tuju sudah mulai terlihat.

"Boleh ikut?"
Tiba tiba dia ingin ikut denganku.

"Mm, boleh. Kan itu tempat umum. Siapapun boleh berkunjung."
Aku risih sebenarnya. Aku dan hanum jalan dengan jarak kurang lebih 1 meter.

Aku tidak terbiasa berjalan berdua dengan perempuan apalagi aku belum terlalu dekat dengan hanum.
Ralat, maksudku bukan terlalu kenal.

Aku hanya terbiasa berkomunikasi dengan caca. Itupun sudah bertahun tahun yang lalu.

Sesampainya hakikat kitabevi, aku mengucap salam.
Pelayan toko menyambut dengan baik dan mempersilahkan aku dan juga hanum masuk kedalam tokobuki dengan sopan.

Aku tidak terlalu memperhatikan hanum.
Aku langsung beringsut ke rak buku yang dilenuhi oleh buku buku yang berkaitan dengan bisnis. Aku mengambil salah satu buku yang berjudul

'handbook of business'

Aku tertarik dengan pengalaman pengalaman penulis mengenai dunia bisnis.
Aku mulai terbawa arus buku bacaanku.
Aku menahami tiap tiap pesan yang ada didalam buku tersebut.
Dan sesekali menganggukan kepala pertanda paham dengan apa yang dimaksud oleh buku.

Saat azan berkumandang pertanda waktu zuhur telah masuk, aku mengemasi buku bacaanku. Ketika hendak membayarnya, aku melihat hanum juga berdiri.

Ternyata dari tadi dia berada dihadapanku.

"Mau pulang zikri?"
Dia bertanya.

"Iya, aku duluan ya."
Aku hendak pergi.

"Sama aja yuk, jarak tempat mu dan tempatku tidak terlalu jauh."
Aku heran sejak kapan dia memakaikan aku kamu ketika berbicara denganku.

Aku hanya menganggukkan kepala pertanda setuju.
Aku melangkahkan kaki keluar dari toko ketika sudah selesai berurusan dengan kasir toko tadi.

"Tahu dimana tempat tinggalku?"
Aku memulai pembicaraan agar terkesan tidak terlalu sombong.

"Waktu kami baru datang, aku liat mama kamu. Terus aku perhatiin ternyata kamu tinggal disitu." Hanum merespon cepat. Aku hanya ber oo ria saja.

Aku melangkahkan kaki dengan cepat karena tidak mau terlalu terlambat dalam mengerjakan sholat zuhur.

"Num, aku duluan ya. Assalamualaikum."
Aku pamit ketika sudah sampai ditempatku.

"Walaikumsalam."
aku masih sempat mendengar hanum menjawab samamku.

Hanum pov :

Namaku hanum, aku adalah pengagum rahasia muhammad fathan al zikri semenjak kami sama sama masuk kesekolah al islah.
Aku berhasil menjaga perasaanku karna tak satupun mengetahuinya.
Aku tidak pernah menceritakan pada siapapun tentang perasaanku terhadap fathan.
Ternyata allah begitu baik karna memberikan aku kesempatan dengan fathan untuk belajar di negera turki.

Aku, tentu memiliki kesempatan untuk lebih kenal lagi dengan fathan.
Disekolah, aku memang terkesan agak pendiam.

Aku tidak sengaja melihat fathan berjalan,
tadi aku memang berniat untuk berjalan jalan sambil melihat negara yang sudah sejak lama aku impi impikan itu.

Aku mengahampirinya dan justru malah sempat ikut dengannya ketoko buku.
Aku sengaja mengambil posisi dihadapan zikri supaya nanti jika dia mau pulang, aku diajak serta bersamanya.

Ternyata, zikri masih sama saja.
Dia cuek dan dingin.
Semakin menambah ketertarikanku untuk semakin mengenalnya.
Aku dan zikri tidak berada di fakultas yang sama. Aku disini mengambil jurusan kedokteran sedangkan zikri mengambil jurusan bisnis di fakultas ekonomi.
Memang masih satu universitas.

Setelah pamit, aku masih mematung didepan tempatnya zikri.
Ada rasa yang tak bisa aku jelaskan disini.
Aku suka dengan sikap cuek dan dingin zikri. Membuatku semakin tertarik untuk mendekati zikri.
Zikri, bolehkah aku masuk dalam kehidupanmu?

____________________________________________

Teman Menuju Syurga (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang