••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Pulang
Aku mengerti, pergimu bukanlah untuk melupakan.
Jauhmu bukanlah untuk mengisahkan perpisahan.
Kau pergi untuk mewujudkan sukses. Dan suksemu juga akan membangun ku menjadi lebih indah dan menawan. Aku mengerti itu.
Namun, bersahabatlah dengan kata pulang.
Sering sering jugalah menengok masa kecilmu, tempat dimana kamu sebelum sesukses sekarang.
Pulanglah, ada banyak kenangan yang menantimu pulang.
Ada banyak manusia yang siap menyambutmu dengan kemenangan. Karena yang kami rindukan adalah dirimu. Bukan hartamu, juga bukan suksesmu.
Pulanglah, aku teman masa kecilmu juga merindukanmu.
-Author-••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Fathan pov.
Semenjak kejadian caca menelfonku, aku menelfon papa setelahnya.
Meminta pendapat papa mengenai apa yang sudah terjadi padaku dan juga pada caca.
Papa menasehatiku bahwa tidak baik aku menikahi caca dengan niat seperti itu."Fathan, kamu sudah dewasa. Papa rasa, kamu pastilah mengerti arti dari sebuah pernikahan. Fathan, pernikahan adalah sebuah ibadah yang harus dilaksanakan dengan niat semata mata ingin mendapatkan ridho dari allah.
Pernikahan bukan tentang siapa yang akan mendapatkan seseorang terlebih dahulu. Percayalah fathan, jika memang caca adalah jodohmu, sejauh apapun, sebanyak apapun orang datang untuk melamarnya, jika dia memang jodohmu, tetap saja kau tempat kembalinya.
Kau pasti sudah sangat paham tentang hal itu fathan.
Hanya saja nafsu sedang menguasai otakmu saat ini. Coba kamu fikirkan, seandainya kamu sekarang menikahi caca, kamu ngasih makan apa buat caca fathan? Kamu masih kuliah.
Kan papa sudah bilang, setelah kuliah nanti in sya allah kamu langsung gabung dengan perusaan papa yang dijakarta. Papa sudah rencanakan itu buat kamu nak.
Jadi, mapan lah dulu. Pikirkan bagaimana kehidupan kamu nanti. Bukan hanya sekedar saat ini saja kamu pikirkan. Kamu juga harus memberikan kebahagiaan dan nafkah kepada istri dan anak anakmu nanti. Selesaikanlah belajarmu terlebih dahulu nak."
Nasihat itulah yang selalu aku pegang.Aku harus sukses dulu baru menikah setelahnya.
Alibiku juga di perkuat setelah mendapat kabar dari abi azmi bahwa aisyah tidak melanjutkan kuliah tahun ini.
Aku mendengar bahwa dia akan memeperdalam ilmu agama dengan mondok di sebuah pesantren di kota semarang.
Jadi, aku bisa bernafas sedikit lega.
Aku akan melanjutkan kuliahku sampai selesai disini.
Aku berniat dengan sungguh sungguh akan hali ini.
Aisyah pov.Assalamualaikum Aisyah Humairah.
Sebenarnya aku takut dengan diriku sendiri ketika sadar aku memiliki perasan terhadapmu.
Setiap malam kau selalu mendatangiku dimimpi mimpi yang aku tahu pastilah itu berasal dari yang terkutuk.
Aku seolah olah dituntut olehmu untuk segera menikahimu.
Maka dari itu aku memberanikan diri melamarmu sebagi penyempurna agamaku dan juga agamamu.Aisyah,
Manakala surat ini sampai ketanganmu, berarti kau memang benar benar tidak mengizinkanku untuk menjadi imam bagimu dan bagi anak anak kita kelak.
Dan itu juga berarti aku sudah melaksanakan nazarku untuk menyampaikan surat ini ketanganmu, aisyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Menuju Syurga (END)
Teen FictionSelamat Membaca. COMPLETED !!!!!! ✔ (🔜 Revisi) Aku ingin menjadi seseorang yang membuatmu bahagia di tahun tahun mendatang. Saat kau duduk menikmati hujan dibalik kaca yang berembun seperti yang pernah kita lalui berdua, aku ingin menjadi kopi yang...