••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••Aisyah pov.
Setelah sampai di garasi, aku memastikan tidak ada bekas bekas tanda aku baru menangis dari wajahku.
Aku berusaha mengembangkan senyum seperti biasa kemudian turun dari mobi."Assalamualaikum"
Aku mengucap salam."Walaikumsalam, mana bubuk kulit manisnya nak?"
Umi langsung menanyakan pesanannya."Ini umi."
Aku memberikan bungkus plastik itu kemudian mengikuti umi kedapur.Umi menaburi bolu sankis dengan bubuk kayu manis yang baru saja aku beli.
"Dulu, setengah bolu ini akan habis olehmu dan abang ketika main di gajeboh belakang."
Sudut hatiku terasa nyeri karna nyatanya aku sudah berusaha untuk tidak mengingat bang fathan namun nyatanya umi mebicarakannya kembali.Senyum palsu yang aku pasang kemudian memudar.
Memang benar.
Titik penyesalan terberat adalah kita memutuskan menjaga hati karena seseorang bukan karena allah.
Kita tidak tau bukan? Manusia bisa kapan saja mengecewakan hati kita.
Seperti yang aku rasakan pada sekarang.
Umi mungkin tidak menyadari perubahan raut wajahku.
Aku memilih diam dan menghela nafas."Kenapa say?"
"Nggak kok umi."
Aku mengadahkan wajahku. Berusaha agar air mata ini tak jattuh lagi."Ayo dimakan."
Aku memakan bolu sankis milik umi dan menikmati tiap potongan yang masuk kedalam mulutku."Enak kan, itu bolu kesukaan abang loh."
Aku sudah tidak tahan lagi.Tangisku pecah.
"Umii."
Aku memanggil umi."Ada apa nak?"
Umi terlihat panik."Abang mii."
Oh god, aku cengeng lagi saat ini."Kenapa abang sayang?"
Umi mengelus jilbabku
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Menuju Syurga (END)
Teen FictionSelamat Membaca. COMPLETED !!!!!! ✔ (🔜 Revisi) Aku ingin menjadi seseorang yang membuatmu bahagia di tahun tahun mendatang. Saat kau duduk menikmati hujan dibalik kaca yang berembun seperti yang pernah kita lalui berdua, aku ingin menjadi kopi yang...