•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Pada nikmat nikmat sujud, izinkan aku memantapkan hati untuk menjadi penunggu setiamu.
Pada butiran butiran tasbih, pada kesetiaan doa. Mari sama sama memohon maaf kepada allah atas kesalahan yang telah kita perbuat dimasalalu.
Mulai hari ini, saat semesta menyaksikan air mata menyentuh bumi-Nya, izinkan aku untuk tidak lagi merindukanmu pada sebuah pertemuan. Melainkan pada waktu yang sudah Dia gariskan untuk kita menikmatinya.*Humairah.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Assalamualaikum permadani syurga.
Beri aku maaf sejak pergiku, aku tak lagi mengucap salam untukmu. Maafkan aku tak lagi menyapamu.Jikalau zulaikha tidak menuruti nafsunya mengejar cinta yusuf, pastilah yusuf tidak akan dipenjara karena ulahnya.
Namun sungguh syaiton tidak akan pernah berhenti mengganggu manusia hingga menjadi temannya dineraka.Jikalau zulaikha menyampaikan cinta kepada yusuf hanya melalui butiran butiran do'a, mungkin yusuf tak perlu sengsara meski pada akhirnya mereka kan bersama jua.
Maka bersyukurlah ibunda fatimah azzahrah. Persaan cinta kepada ayahanda ali bin abi thalib tersimpan rapat sehingga syaiton saja tidak bisa mengetahui persaannya.
Ketika allah sudah menyimpannya, apalagi yang lebih berkah dari pada itu humairahku?
Sejak pertama kali melihatmu, kala itu kau menangis perihal tali sepatu, ada hasrat ingin selalu melindungimu.
Makanya setiap waktu aku habiskan dirumahmu. Aku rela tidak bersama mama karna takut manakala bahaya menimpamu.Lama kelamaan, aku mulai belajar.
Aku mulai mendalami islam, agama yang sangat mulia dan memuliakan perempuan.
Aku tertampar ketika aku beranggapan sedang melindungimu, aku justru malah merendahkanmu.
Karena islam tidak pernah memperbolehkan laki laki meski hanya sekedar menatap perempuan yang tidak ada hubungan kerabat dengannya.Untuk itu, aku berniat menjauh untuk mendekat. Aku akan meninggalkanmu untuk menjemputmu kembali dengan cara yang allah ridhoi.
Manakala dalam penungguanmu aku terlalu lama dan membuatmu jengah, aku tidak melarangmu untuk menyempurnakan agama meski bukan denganku.
Menikahlah dengan lelaki pilihanmu. Aku tidak akan melarangmu karena kau belumlah pinanganku.Aku percaya, sejauh apapun kita berada jika kau adalah tulang rusukku, aku adalah rumah bagimu untuk pulang untuk menenangkan diri diatas berkah Nya.
Dan begitu sebaliknya.
Kamu sudah besar humairahku, pahamlah kamu apa maksudku.
Bukannya aku bersembunyi darimu, aku melihatmu saat melantunkan arrahman.
Sebuah surat yang engkau minta padaku untuk menjadi maharmu. Padahal waktu itu kau tidak mengerti apa apa tentang pernikahan.
Namun aku tetap pada pendirianku.
Aku tak akan menjumpaimu sampai aku menjumpai abimu.
Maka jangan kau harap akan bisa bersua denganku sebelum abi mengatakan telah waktunya kamu menjumpaiku.Maka dari itu humairah,jagalah hatimu untuk jodohmu. Bukan untukku. Sebab ditempat yang mulia, nama kita belum tentu bertahta.
Kita belum tau kita ini berjodoh atau bukan, namun jika bukan, memiliki rasa terhadapmu adalah nikmat terbesar yang allah berikan. Berniatlah humairah, berniatlah untuk menjadi perempuan yang tidak lagi mencari abang fathannya.
Aku tau, kau pasti sedang mencariku.
Namun, kau perlu tau.
Ditiap sujudku, ditiap aamiinnan do'aku, namamu selalu diikutsertakan.Humairah, ridhoi aku belajar di negeri turki. Manakala jika allah sudah menyuruhku pulang, atas izin allah akan ada kejutan kejutan yang akan allah berikan, in sya allah.
Aku tidak tau kapanlagi aku bisa menyapamu. Anggap saja ini adalah salam terakhir dariku sebelum kita benar benar dipertemukan.
Bermuhasabahlah diumurmu kali ini humairah. Aku sungguh tidak lupa.
Semoga apa yang ada padamu, baik baik saja.Wassalamualaikum.
Muhammad fathan al-zikriAku terisak.
Sungguh aku sudah tidak mampu lagi bernafas lewat rongga hidung kerena tersumbat.Allah, maafkan aku yang terus mengharapkan hambaMu.
Allah ampuni aku yang terus menerus berusaha mencari lelaki yang bukan mahromku.
Allah maafkan aku yang selalu egois dan beranggapan semua yang aku mau bisa aku dapatkan.
Allah, maafkan aku.Sungguh aku tidak pernah merasa tertampar seperti ini.
Meskipun ustadzah ustadzahku selalu memberikan pelajaran tentang cinta dalam diam, aku tidak pernah percaya.
Tapi kenapa dengan secarik kertas ini saja hatiku merasa terhujam dengan ucapan ucapan yang membuatku tersadar bahwa yang selama ini aku lakukan adalah dosa.Allah aku mohon ampun sebesar besarnya karna belum mampu menjadi umatMu yang taat sementara nikmat yang Engkau berika padaku berlimoah dan tak mampu aku untuk menghitungnya.
Aku benar benar terisak.
Aku menutup mulutku dan sesekali menggigit bibi bawahku agar tidak ada yang tahu bahawa aku sedang menangis.Umi, abi. Maafkan caca yang belum bisa menjadi seperti yang umi abi harapkan.
Mulai saat ini, caca janji tidak akan menuntut abi lagi perihal bang fathan.
Caca janji tidak akan mendesak mama mengenai bang fathan.
Allah, permudahlah caca untuk benar benar lupa. Aku tidak berharap bang fathan datang lagi.Sungguh aku berterima kasih karna berhasil membuatku tetampar dan tersadar bahwa yang selama ini aku kerjakan, berharap tentang bang fathan adalah suatu kesalahan terbesar.
Aku sudah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia.
Ali bin abi thalib-
"Bang, terimakasih sudah kembali membawa caca ke jalanNya.
Caca nggak marah kok, caca berterimakasih. Caca nggak akan mengarapkan pertemuan dengan bang fathan lagi. Caca bejanji dengan diri caca sendiri. Terimakasih bang fathan. Semoga kelak yang menjadi pendamping bang fathan, bersyukur karena sudah mendapat laki laki yang luar biasa seperti bang fathan"
Aku tersenyum.____________________________________________
In sya allah besok up lagi ya
Teman teman.
Jangan lupa vote juga.Makasih sebelumnya teman teman🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Menuju Syurga (END)
Teen FictionSelamat Membaca. COMPLETED !!!!!! ✔ (🔜 Revisi) Aku ingin menjadi seseorang yang membuatmu bahagia di tahun tahun mendatang. Saat kau duduk menikmati hujan dibalik kaca yang berembun seperti yang pernah kita lalui berdua, aku ingin menjadi kopi yang...