••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Sabar terdiri dari beberapa bagian, yaitu sabar dalam melakukan ketaatan kepada allah, sabar dalam menjauhi larangan larangan allah dan sabar dalam menerima musibah.
(Imam Ghazali)
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
F
athan pov.
Aku terbangun saat azan subuh.
Tadi malam aku dan caca sama sama tertidur saat membicarakan banyak hal.
Caca bercerita banyak setelah lebih kurang tiga minggu lamanya kami tak saling sapa.
Aku pikir itu adalah hal wajar.
Karena setiap harinya caca akan selalu menceritakan apa saja yang sudah dilaluinya dalam satu hari.Kecelakaan yang aku alami tiga minggu yang lalu ternyata memberikan pengaruh yang besar bagi caca. Badannya terlihat ringkih dan pipinya menirus. Bibirnya pucat. Aku sunggu merasa bersalah kepada istriku itu.
Aku melihat caca ternyata sedang melaksanakan shalat subuh. Aku juga berusaha meraba dinding untuk bertayamum dan kemudian melaksanakan shalat subuh. Sudah lama sekali rasanya aku tidak melaksanakan shalat setelah tidur begitu lama.
"abang udah shalat?"
caca menghampiriku. Aku mengangguk. Senang rasanya aku kembali bisa melihat wajah cantik istriku.
Ah, aku benar benar merindukannya.Mengenai kejadian tabrakan yang telah terjadi tiga minggu yang lalu, aku tidak terlalu ingat kronologinya seperti apa.
Aku berusaha menarik diri pada masa itu, tapi tetap saja yang aku ingat hanyalah penggalan penggalan cerita.
Aku hanya bisa mengingat wajah anak kecil yang terkejut dan aku membanting stir kearah lampu jalanan.
Aku masih semoat merasakan ada darah yang emngalir dari keoalaku.
Sakit. aku juga masih mengingat keributan keributan yang terjadi setelahnya.
Detik selanjutnya yang aku lihat hanyalah gelap."abang koma sewaktu tabrakan."
Sepertinya caca mengerti apa yang sedang aku pikirkan saat ini."koma dek?"
aku tak menyangka akan akibat yang begitu berat. Berarti kecelakaan yang aku alami adalah kecelakaan yang berat."iya. Havva mengabariku waktu itu. Kepala bagian depan abang retak. Dan abang koma. Abang tau? Ada batu besar yang menghimpit dada caca waktu tau keadaan abang."
Sejak aku bangun, aku melihat ada sesuatu yang hilang adri wajah caca. Tapi aku tak tau itu."dek,"
ada sesuatu penting yang harus aku tanyakan."apa bang?"
caca menggenggam jari jari ku"bukannya kita resepsi harusnya ya?"
aku juga ingat waktu itu aku dan caca baru saja dari butik untuk mengambil pakaian resepsi kami.Caca menghela nafas pelan, dan tersenyum kearahku.
"seharusnya kan iya sayang, kita akan melangsungkan resepsi. Tapi qadarullah, allah belum mengizinkan kita untuk melakukannya pada waktu itu. Yang penting kesehatan abang lebih penting saat ini."
Aku masih berfikir keras. Bagaimana bisa dibatalkan begitu saja sementara sebagian undangan sudah disebar?"undangan yang kita sebar waktu itu gimana dek?" aisyah menatapku
"udah diurusin sama papa dan abi bang. Kan waktu itu kita baru nyebarnya sedikit."
Aku manggut manggut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Menuju Syurga (END)
Novela JuvenilSelamat Membaca. COMPLETED !!!!!! ✔ (🔜 Revisi) Aku ingin menjadi seseorang yang membuatmu bahagia di tahun tahun mendatang. Saat kau duduk menikmati hujan dibalik kaca yang berembun seperti yang pernah kita lalui berdua, aku ingin menjadi kopi yang...