•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Mari berterima kasih kepada jarak. Sebab tanpanya rinduku tak akan semarak dan aku tak akan tau bagaimana rasanya menangis haru karena terisak saat tau penantianku telah mencapai puncak
-Author-
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Fathan pov
Aku memasuki gedung yang lumayan megah ini dengan menggandeng caca.“padahal ini baru di awal acara loh dek, kok udah rame aja ya.”
Aku mempererat gandengan caca di lenganku karena takut terpisah dengan manusia manusia yang mulai membuat ruangan ini sesak.“kan pengantinnya lumayan berpengaruh bang, koleganya juga banyak, rekan rekannya pun. Wajar lah bang.”
Caca memandangi sekeliling yang lumayan padat.“iya juga sih dek, jangan berpencar ya.”
Caca mengangguk.“dek kita ketemu mama dulu yuk. Di belakang deh kayaknya.”
Aku mengajak caca untuk menemui mama. Mungkin saja mama sudah datang mempersiapkan acara dan di balas dengan anggukkan oleh caca.Aku dan caca mengambil langkah santai untuk berjalan kea rah belakang untuk menemui mama barangkali juga ada papa.
Benar saja, aku melihat mama sedang duduk membaca sebuah kertas.
Anggap sajalah itu susunan acara yang akan di mulai nantinya.“assalamualaikum mama.”
Caca lebih dulu mengucapkan salam“walaikumsalam. Eh udah datang aja anak mama ternyata. Sini gabung, bentar lagi pengantinnya datang kok.”
Mama menjelaskan“umi dah datang belum ma?”
aku menanyakan umi karena belum melihat beliau dari tadi“ada kok, umi lagi di depan sama abi. Lagi nyiapin yang di depan. Sebenarnya semua dah perfect sih than, Cuma cek lagi aja.”
Aku mengangguk anggguk“oo, ya udah deh ma. Kalau fathan sama caca di depan aja nggak papa?”
kurasa aku tidak terlalu di butuhkan di sini saat ini karena masing masing orang sudah mengambil perannya“iya iya lanjut aja dulu kedepan. Mamamau nyiapin buah tangannya bentar. Ini dikit lagi kok.” Mama masih sibuk dengan beberapa manik manik, gantungan kunci dan beberapa pajangan lainnya yang di gunakan sebagai buah tangan untuk para tamu yang hadir nantinya
“abang, caca mau bantuin mama disini aja.” Aisyah setengah memohon
“eh nggak usah saying, mama bias kok ini di bantuin juga sama beberapa petugasnya. Kamu temenin fathan ke depan gi. Nanti bentar lagi mama nyususl deh.”
Belum sempat mengiyakan, mama sudah menjawab pertanyaan caca seolah mendengar permintaan caca“beneran nggak apa apa ma?”
caca kembali memastikan“ beneran sayang ngggak apa apa. Sana kedepan gih.”
Akhirnya caca mengangguk dan kembali menggandengku menuju ruang depan“mau cari ummi dulu atau gimana dek?”
aku menawarkan“nanti kayaknya kita bakalan ketemu umi deh bang. Kita duduk aja dulu ya, kan pengantennya belum datang.”
Aku mengiyakan dan membawa caca menuju meja yang agak mendekati pintu keluar masuk agar mudah nantinya untuk melihat apakah pengantinnya sudah datangSelama menunggu mempelai datang, aku dan caca menghabiskan waktu dengan berbincang ringan dan juga mengabadikan beberapa moment bersamanya.
“satu lagi bang, liat ke kamera yaa.”
Caca memberikan instrruksi
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Menuju Syurga (END)
Teen FictionSelamat Membaca. COMPLETED !!!!!! ✔ (🔜 Revisi) Aku ingin menjadi seseorang yang membuatmu bahagia di tahun tahun mendatang. Saat kau duduk menikmati hujan dibalik kaca yang berembun seperti yang pernah kita lalui berdua, aku ingin menjadi kopi yang...