••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ حَلَفَ بِالْأَمَانَةِ وَمَنْ خَبَّبَ عَلَى امْرِئٍ زَوْجَتَهُ أَوْ مَمْلُوكَهُ فَلَيْسَ مِنَّاdari 'Abdullah bin Buraidah dari ayahnya berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: "Tidak termasuk golongan kami orang yang bersumpah dengan amanah dan barangsiapa merusak hubungan seorang wanita dengan suaminya atau budak dengan tuannyanya, maka ia tidak termasuk golongan kami."
(H.R.Ahmad)
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Fathan pov.
Istirahat makan siang sudah didepan mata.
Ah, kali ini bingkisan aneh itu pasti datang lagi.
Beberapa kali sudah aku katakan kepada rekanku itu agar bingkisan itu tidak usah di terima tapi dia mengatakan bahwa pemiliknya memaksa.
Saat aku tanya siapa pemiliknya, dia selalu menjawab driver ojek online lah yang mengantarkan.Sekalipun aku tidak pernah memakan makanan yang ada dalam bingkisan itu.
Aku selalu memberikannya pada bapak tukang sapu depan kantorku. Karena memang aku tidak tau siapa pengirimnya.Biasanya jam jam seperti ini bingkisan itu akan datang.
"Tok tok tok."
Dan benar saja.
"Masuk."
Aku malas untuk memutar kursi yang membelakangi pintu masuk itu"Makasih beb."
Aku terkejut dan langsung berdiri melihat siapa yang datang.Yang datang adalah,
Dia,
Hanum dan bingkisan misteri yang selama ini menghantuiku.
Dia masih mengenakan jas dokternya"Lagi istirahat kan beb?"
Aku memutar otak. Kenapa perempuan ini ada di sini?"Oh jadi kau lah pelaku bingkisan aneh ini?"
Aku langsung memberinya sebuah kalimat yang aku rasa tidak mengenakkan."Iya? Kenapa beb? Dan kamu tidak pernah memakannya dan selalu memberikannya pada tukang sapu kan? Makanya aku langsung kesini memastikan kamu memakan makananku."
Aku berlindung kepada allah atas ujian yang di berikan saat ini."Silahkan keluar dari ruanganku, hanum."
Aku berjalan ingin membuka pintu untuk perempuan ini."Santai sayang. Jangan terlalu terburu buru."
Aku jijik mendengar kata 'sayang' dari hanum."Keluar atau atau panggil keamanan?"
Aku mengancam."Oh ganas sekali. Meeting mu terlalu melelahkan ya beb? Baik aku pergi. Jangan lupa memakan makananku. Dah sayang. Oh ya, aku mau bilang nanti jam setengah tiga aku mau keluar negri. Bingkisan untuk beberapa waktu nggak ada ya sayang. Daah."
Aku mengatur nafasku saat hanum sudah keluar dari ruanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Menuju Syurga (END)
Teen FictionSelamat Membaca. COMPLETED !!!!!! ✔ (🔜 Revisi) Aku ingin menjadi seseorang yang membuatmu bahagia di tahun tahun mendatang. Saat kau duduk menikmati hujan dibalik kaca yang berembun seperti yang pernah kita lalui berdua, aku ingin menjadi kopi yang...