"Ke-Kellia Alexandria, kelas sepuluh di SMA Raflesh."
Alvaro tersenyum tipis saat mendengar jawaban perempuan itu. Ternyata usianya satu tahun di bawah nya.
"Lo, gue bebasin. Tapi..." Jedanya tersenyum miring.
"Lo dalam pantauan gue. Soal yang tadi lo lihat, bisa tutup mulut," lanjutnya, lalu bangun dari jongkok nya menatap gadis itu dengan wajah datarnya.
Gadis itu mendonggakkan kepalanya dan menatap Alvaro dengan tatapan takut. "I-iya, aku bi-sa tutup mulut," balasnya bergetar.
"Bagus," ucap Alvao dan meninggalkan gadis itu yang menghela nafas lega.
"Ya tuhan, akhirnya aku aman," ucapnya berusaha bangun dan membersihkan debu yang menempel di bajunya.
Gadis itu berjalan tertatih-tatih karena kakinya yang terasa sakit. "Aku kaya pernah lihat dia," gumamnya dalam perjalanan pulang ke rumah, sambil menerka-nerka siapa cowok yang ia temui tadi.
"Aaa! Dia kan dari SMA Arta si dingin itu!" lanjutnya tak percaya.
"Aku gak salah lihat kan, dia beneran cowok itu!" lanjutnya mulai heboh
"Berarti sifat dia selama di sekolah bukan sifat dia yang asli. Ih! Seram banget, apa jangan-jangan dia psychopath ?" tanyanya bergidik ngeri dan selanjutnya menutup mulut. Ia melihat ke belakang, siapa tau cowok itu mengikutinya.
Helaan nafas panjang berhembus. "Syukur lah, dia nggak ngikutin," gumamnya lega.
Kellia tepuk kening. "Tadi kenapa aku jujur banget sebutin nama sama sekolah! Aduhh mati deh, semoga aja dia gak ke sekolah aku," gumamnya berharap, agar apa yang terjadi sekarang terlupakan dan cowok itu tidak mengingatnya.
"Kellia!"
"Kellia! Kamu dimana ?!" teriak seorang wanita dari arah ruang tamu dengan suara nyaring nya.
"I-iya ibu, ada apa ?" tanya Kellia dengan tergesa-gesa, ia baru saja selesai masak untuk sarapan pagi.
"Lama sekali! Ambil sepatu saya di rak sepatu dan bersihkan! Jangan sampai ada noda yang tersisa di sana," ucapnya dengan nada tak santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔
Ficção AdolescenteSeorang anggota gangster dengan sifat dingin dan cuek yang harus merelakan perasaan sukanya pada seorang gadis yang sudah berstatus pacaran dengan sahabatnya. Ia berusaha menghilangkan perasaan itu, dan lambat laun akhirnya ia bisa move on dari gadi...