27 | Al

7.7K 649 16
                                        

Duk! Duk! Duk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duk! Duk! Duk!

Ketukan pintu kencang terdengar dari luar pintu kamar Kellia, bahkan diiringi dengan suara teriakan yang memekik telinga.

"Kellia!"

"Sebentar," ucap Kellia dengan helaan nafas. Ia sudah tau siapa pelaku yang mengetuk pintu kamarnya.

Pintu kamar Kellia buka. "Ada—akhh! Sakit kak!" Pekiknya dengan ringisan saat Sherly menarik rambut Kellia tiba-tiba dengan kencang.

Sherly mendorong tubuh Kellia untuk masuk kamar dan menutup pintunya. "Kak ada apa?" tanya Kellia masih dengan ringisannya karena tangan Sherly masih berada di rambut Kellia.

Bruk!

Sherly mendorong tubuh Kellia hingga tersungkur ke lantai. "Lo! Gara-gara lo! Gue di permalukan di depan Alvaro!" bentaknya dengan menunjuk wajah Kellia dengan jari telunjuknya.

Mata Kellia mengerjap. "Gara-gara aku? Aku nggak melakukan apa-apa kak," balasnya sendu.

Sherly berdecak. "Jangan sok polos deh! Lo, kan cerita jelek tentang gue?!" tanyanya tidak santai.

Kellia menggeleng kepala. "Nggak kak, aku nggak pernah cerita jelek tentang kakak ke siapa pun," balasnya jujur.

"Alah! Jangan bohong deh lo!" kesal Sherly dan berjongkok untuk menyamakan posisi Kellia yang berada di lantai. Tangannya terulur mencengkram dagu Kellia kencang hingga kuku tajamnya menancap. "Dengar! Ini terakhir kalinya gue memperingatkan lo!" ancamnya. "Jauhi Alvaro, atau lo tau akibatnya," lanjutnya dengan seringai.

"Lo tau, ancaman gue nggak main-main," ujar Sherly dengan tatapan tajam dan mendorong kepala Kellia dengan jari telunjuknya.

Sherly bangun dari jongkoknya dan melipat kedua tangan. "Kalau lo masih belum jauhin Alvaro..." Jedanya dengan memainkan rambut. Tak lupa wajah angkuhnya. "Gue bakal...buat ayah benci sama lo," lanjutnya dan langsung keluar kamar Sherly.

Mata Kellia memanas, air mata yang ia tahan sedari tadi akhirnya jatuh juga. "Bunda..." lirihnya menunduk menahan isakannya agar tidak terdengar.

" lirihnya menunduk menahan isakannya agar tidak terdengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang