60 | Al

7.3K 586 97
                                    

Kellia dan Alvaro melangkah menuju rumah dengan tangan mereka yang saling bertautan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kellia dan Alvaro melangkah menuju rumah dengan tangan mereka yang saling bertautan.

"Gue...di jodohin," ucap Alvaro yang mulai bercerita.

Seketika Kellia menghentikan langkah nya. Ia menatap Alvaro terkejut. "Gue di jodohin sama cewek di cafe waktu itu," lanjut Alvaro.

Mata Kellia mengerjap, kenapa ia dan Alvaro memiliki masalah yang sama. Dimana, mereka sama-sama di jodohkan oleh orang tua mereka.

"Tapi gue menolak perjodohan itu. Karena gue...mencintai seseorang, begitupun cewek itu."

Kellia terdiam. Kata mencintai seseorang membuat Kellia ragu, siapa cewek yang di cintai Alvaro. "Si-siapa yang di cintai kakak?" tanyanya pelan.

Alvaro tersenyum tipis. "Gadis di depan gue, dia orang yang gue cintai," balasnya.

Kedua pipi Kellia langsung memanas, tentu mendengar ucapan Alvaro membuat dirinya merasa terbang tinggi.

Alvaro kembali melangkahkan kakinya dengan tangan yang masih saling bergenggaman. "Nama nya Libra, dia sepupunya Kenzie. Libra udah mempunyai pacar, begitupun gue yang punya elo," lanjut Alvaro. "Gue sama Libra buat rencana untuk membatalkan perjodohan itu. Makanya kita ketemuan di cafe sana."

Kellia menghela nafas dan menunduk. Ia merasa bersalah karena sudah salah paham dan marah-marah. "Maaf kak," lirihnya.

Alvaro menaikan alisnya dan menoleh pada Kellia. "Maaf?"

Kellia mendongakkan kepala dan mengangguk. "Iyaa, aku udah salah paham. Aku kira kakak main di belakang," jawabnya pelan. Sungguh, ia jadi tidak enak sudah marah-marah pada cowok itu.

Alvaro mengusak surai hitam Kellia pelan. "Nggak apa-apa, gue maklumin.  Lo cemburu, tanda nya lo sayang dan cinta gue," balasnya.

Kellia mengangguk pelan. Kini giliran dirinya yang bingung. Apakah ia akan menceritakan tentang perjodohan nya juga pada cowok itu.

"Kenapa diam?" tanya Alvaro.

Kellia menggeleng. "Nggak apa-apa," balasnya. "Belum saat nya aku cerita ke kakak tentang perjodohan itu," ucapnya dalam hati.

"Udah sampai, masuk sana," ucap Alvaro melepaskan genggaman tangannya pada Kellia. Ia memilih berhenti di tempat yang agak jauh dari rumah pacarnya.

"Makasih udah anterin aku. Kakak hati-hati," balas Kellia.

Alvaro mengangguk. "Besok kita ketemu lagi," ujarnya.

"Okee kak."

Kellia masuk rumahnya, dengan sesekali menoleh ke belakang. Sedangkan Alvaro memilih untuk menunggu gadisnya masuk rumah terlebih dahulu, sebelum ia meninggalkan rumah kekasihnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang