80 | Al

7.8K 605 50
                                        

"AL! KELLIA DALAM BAHAYA!" teriak Kenzie yang sedang berusaha menolong Kellia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AL! KELLIA DALAM BAHAYA!" teriak Kenzie yang sedang berusaha menolong Kellia.

Alvaro langsung menoleh, ia telah melupakan gadisnya. Sedangkan Kellia di dalam kotak kaca itu hanya bisa menangis walau air matanya hanyut bersama air yang merendamnya.

"To-long aku, kak," gumam Kellia tanpa suara, karena tubuhnya sudah terendam air.

"MELVIN! urus cewek sialan ini, jangan sampai dia kabur!" ucap Alvaro berteriak.

"Okee!" balas Melvin yang langsung mencengkram tangan Sherly agar ia tidak bisa kabur.

Alvaro langsung bergegas mendekati Kellia. Mata nya memancarkan aura amarah, apa lagi melihat gadisnya yang terlihat sangat lemah.

"Gue nggak bisa pecahin kaca nya, terlalu tebal," pekik Kenzie yang sedari tadi memukul kaca dengan alat-alat yang berada di sekitarnya.

Alvaro mengacak surai hitamnya dengan kasar. Ia frustasi melihat Kellia yang sudah terlihat lemah, bahkan gadis itu sudah memejamkan matanya.

"Li, tahan..." lirih Alvaro.

Tangan Alvaro terayun ingin memukul kaca tersebut, namun akhirnya sia-sia, yang ada tangannya terluka.

"Arghhh!" geramnya kesal.

"Al, berhenti! lo nggak akan bisa pecahin kaca itu dengan tangan kosong," Pekik Kavin yang datang dengan revlover di tangannya.

"Terus gimana pecahin nya?!" bentak Alvaro. Sungguh otaknya buntu karena melihat gadisnya yang sudah melemah.

Kavin mengarahkan revlover nya menuju kaca besar itu, Alvaro yang melihatnya langsung melotot. "Lo gila! Kalau meleset Kellia bisa tertembak!"

"Gue nggak tembak kaca nya, tapi besi di sisi kaca itu," balas Kavin yang  memfokuskan bidikan pada besi itu.

"Tapi—"

"Al, percaya sama Kavin! Dia handal dalam membidik," tahan Kenzie agar Kavin bisa fokus pada bidikan nya.

Tangan Alvaro mengepal kuat. "Kalau terjadi sesuatu sama Kellia, lo orang pertama yang bakal gue bunuh," ancam Alvaro dengan nafas menggebu.

Kavin menelan saliva nya. Tentu ancaman Alvaro membuat nya bergidik ngeri. Karena ia tau, ancaman Alvaro tidak akan main-main.

"Makanya tenang, gue berusaha buat tolong Kellia!" balas Kavin dengan nada kesal.

"Fokus, Kav," perintah Kenzie.

Alvaro dan Kenzie menatap kaca itu, berharap Kavin menembak tepat sasaran. Jika saja melesat, Kellia pasti akan tertembak.

Shut!

Prang!

Kaca besar itu langsung pecah berkeping-keping, saat Kavin membidik revlover nya tepat pada sasaran. Kellia yang berada di dalam kaca itu seketika ingin terjatuh karena tubuhnya yang lemas. Namun Alvaro langsung merengkuh tubuh Kellia yang sudah melemah itu.

𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang