"Jadi pacar gue selama waktu yang nggak di tentu kan," lanjut Alvaro.
Mata Kellia langsung mengerjap. "Ha-hah?" Terkejutnya. Ia nggak salah dengar.
Alvaro berdecak. "Lo nggak budek, kan?!" Kesalnya.
Kellia menggeleng. "Ta-tapi kakak serius?" tanyanya yang masih tidak percaya.
"Muka gue kelihatan bohong?" tanya Alvaro yang sudah terlihat kesal.
Kellia meringis. Tatapan tajam cowok itu membuat Kellia takut. "Kirain bohong," ujarnya.
Alvaro menghela nafas. "Jadi?"
Alis Kellia terangkat satu. "Jadi apa?"
Alvaro memejamkan mata sejenak. Menahan emosi. "Jadi gimana jawaban lo?!" tanyanya ketus.
"Ohh..." Kellia menunduk. Ia ragu untuk menjawabnya. Jujur, Kellia ada perasaan dengan cowok di depannya. Namun rasa takut, besar ada di dalam hatinya. Ia takut salah memilih.
"Gimana?!" tanya Alvaro tidak sabar.
Kellia mendonggakkan kepalanya dan menatap Alvaro. "Butuh waktu untuk menjawabnya," jawabnya pelan.
Alvaro menghela nafas panjang dan menyisir rambutnya ke belakang. "Dua hari, gue kasih waktu dua hari. Setelah nya gue bakal tagih jawaban lo," serunya membuat Kellia mengangguk.
"Iya kak."
Tidak lama makanan datang, pelayan meletakkan dua piring steak di meja dan dua minuman dengan berbeda rasa. "Makasih mbak," ucap Kellia dengan mata berbinar.
Pelayan mengangguk dan pergi meninggalkan Alvaro dan Kellia untuk menikmati makanan mereka.
Kellia masih menatap makanan di depannya. Ia belum ingin menyentuh. "Kenapa nggak di makan?" tanya Alvaro heran dengan gadis di depannya.
Kellia menatap Alvaro. "Udah boleh?" tanyanya balik membuat kening Alvaro mengkerut.
"Boleh lah! Aneh lo," Balasnya tidak santai.
Kellia cemberut namun setelah tersenyum. "Selamat makan," ucapnya dan berdoa sebelum steak tenderloin itu masuk ke dalam mulutnya.
Alvaro menatap gadis di depannya dengan heran. Ada modelan cewek polos kaya dia. Selama dia kenal cewek, hanya mantan nya dan Alice yang terlihat baik namun tidak sepolos cewek ini.
"Lo beneran saudaranya Sherly?" tanya Alvaro memecahkan keheningan.
Kellia yang sedang asik menyantap makanannya menatap Alvaro setelah nya mengangguk. "Iya, saudara tiri jelasnya."
Alvaro mengangguk. Keadaan hening kembali sampai Kellia selesai makan. "Makasih kak, nanti uang nya aku ganti," ucapnya sambil mengelap sisa saus di bibirnya.
"Tapi nggak gratis, dua hari gue tagih janji lo dan gue harap...lo terima tawaran gue," balas Alvaro santai.
Kellia menatap Alvaro. "Apa tujuan kakak, jadiin aku pacar?" tanya nya penasaran. Padahal bisa di bilang pertemuan mereka hanya singkat, tidak mungkin timbul perasaan suka dalam sekejap.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔
Fiksi RemajaSeorang anggota gangster dengan sifat dingin dan cuek yang harus merelakan perasaan sukanya pada seorang gadis yang sudah berstatus pacaran dengan sahabatnya. Ia berusaha menghilangkan perasaan itu, dan lambat laun akhirnya ia bisa move on dari gadi...