55 | Al

7.3K 593 141
                                        

"Mas, kita mau ngapain di sini?" tanya Sania pada Farel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas, kita mau ngapain di sini?" tanya Sania pada Farel.

Sania, Sherly dan Kellia di ajak makan ke restoran mewah. Mereka di buat keheranan, karena acara makan malam di laksanakan secara mendadak. Biasanya Farel akan memberitahu mereka sehari sebelum acara makan malam. Namun kali ini, sangat mendadak.

"Ayah ingin memberitahu kalian kabar baik. Tapi sebelum nya, kita menunggu terlebih dahulu," balas Farel.

Kening Kellia mengkerut. "Nunggu siapa yah?"

"Nanti ya," jawab Farel dengan senyuman.

Kellia mengangguk pelan, walaupun di dalam hatinya sangat penasaran. Apa yang akan di rencana ayahnya.

"Maaf kami telat," ucap seorang pria paruh baya yang tiba-tiba datang dengan dua orang di belakangnya.

Mereka yang berada di ruangan itu menoleh. Seketika Kellia terkejut dengan kedatangan orang-orang itu. Sedangkan Sania dan Sherly tersenyum, mereka memberikan kesan baik pada keluarga itu.

"Halo, om. Lama tidak bertemu."

Samudra memberikan salam dengan membungkukkan tubuhnya sedikit pada Farel dan orang-orang yang berada di ruangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Samudra memberikan salam dengan membungkukkan tubuhnya sedikit pada Farel dan orang-orang yang berada di ruangan itu. Mata Samudra juga tertuju pada gadis cantik yang sedang duduk dengan wajah terkejutnya. Siapa lagi kalau bukan, Kellia.

Samudra tersenyum tipis pada Kellia. "Halo, Li," sapa nya.

Mata Kellia mengerjap dan menarik sudut bibirnya. "Ha-halo kak," balasnya berusaha biasa saja.

Samudra kembali tersenyum. Ia gemas dengan tingkah gugup Kellia.

"Silahkan duduk," ucap Farel.

Samuel Elanio, Rosèna Aghata dan Samudra Aghata Elanio mengangguk. Mereka duduk di hadapan keluarga Alexander. Dimana Samudra duduk tepat di hadapan Kellia. Senyuman juga selalu tercetak di bibir tipisnya saat memperhatikan Kellia.

"Maaf, tadi kami telat karena jalanan macet," ucap Samuel.

Farel tersenyum."Tidak apa-apa, kaya sama siapa aja," balasnya santai. Karena memang mereka sudah sangat dekat.

𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang