Jadi apa jawaban lo?"
Kellia langsung menunduk, kedua pipi nya sudah memanas. Bibir nya juga sudah berkedut ingin tersenyum.
Kellia menarik nafasnya dan menghembuskan perlahan. Ia mendongakkan kepala menatap Alvaro dan diam dalam beberapa detik. "I-iya aku mau jadi pacar kakak," terima Kellia gugup.
Alvaro tersentak setelahnya langsung tersenyum walaupun tipis. Tangan kanannya terulur dan mengelus surai hitam Kellia lembut. "Makasih."
Kellia mengangguk malu, membuat Alvaro berdesis. "Masih aja malu," ucapnya.
Kellia cemberut. "Mulai nyebelin," ucapnya dengan wajah yang terlihat mengemaskan.
Alvaro tersenyum miring dan kembali berjongkok. "Naik, gue antar pulang," ujarnya.
Kellia mengangguk dan naik ke belakang punggung Alvaro. Kedua tangannya juga melingkar di leher cowok itu.
"Aku berat nggak?" tanya Kellia lucu.
"Nggak." Alvaro mulai melangkahkan kakinya menuju parkiran di mana keberadaan motornya.
"Kalau gue ada salah kasih tau. Gue bukan cowok yang ngerti tentang cewek," ucap Alvaro tiba-tiba yang mulai menurunkan nada bicaranya.
Kellia tersenyum. "Iya kak! Kakak juga, kalau aku ada salah bilang aja."
Alvaro membalas dengan anggukkan.
Sebenarnya Kellia masih tidak percaya kalau dirinya sudah resmi menjadi pacar dari seorang Alvaro Aksa Liam. Tapi di lihatnya nyata, Kellia bisa percaya itu.
"Lo sering ke sini?" tanya Alvaro yang mulai penasaran tentang pacar nya.
"Seminggu sekali sih, tapi kalau kangen hari itu juga langsung ke sini," balas Kellia yang mulai nyaman dengan perlakuan lembut Alvaro.
Alvaro mengangguk. "Sama siapa ke sini?"
"Eum, kadang sendiri. Kadang-kadang juga berdua sama Dannis," jawabnya santai.
Mendengar jawaban Kellia, Alvaro langsung menghentikan langkahnya. "Dannis?" tanyanya dengan alis terangkat.
Kellia mengangguk dengan mantap. "Dia yang tawarin aku. Sekalian irit uang saku, hihihi," balasnya dengan cekikikan.
Alvaro tanpa sadar mendengus. "Mulai sekarang kalau kemana-mana sama gue," ucapnya tegas.
Kellia tersenyum dan mengeratkan pelukan nya pada leher Alvaro. "Siap kak!"
Alvaro merubah wajahnya menjadi santai lagi. Bahkan mulai menurunkan nada bicaranya. "Kalau ada masalah cerita sama gue," ucapnya.
Kellia jadi teringat ucapan Quincy waktu di gedung billiard. "Kak, aku mau tanya boleh?"
"Tanya apa?" tanya balik Alvaro.
"Eum, kakak masih suka sama kak Alice," jawab Kellia pelan yang sontak membuat Alvaro langsung terdiam. Bagaimana bisa, gadis itu tau perihal perasaannya pada Alice.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔
Novela JuvenilSeorang anggota gangster dengan sifat dingin dan cuek yang harus merelakan perasaan sukanya pada seorang gadis yang sudah berstatus pacaran dengan sahabatnya. Ia berusaha menghilangkan perasaan itu, dan lambat laun akhirnya ia bisa move on dari gadi...