Seorang anggota gangster dengan sifat dingin dan cuek yang harus merelakan perasaan sukanya pada seorang gadis yang sudah berstatus pacaran dengan sahabatnya. Ia berusaha menghilangkan perasaan itu, dan lambat laun akhirnya ia bisa move on dari gadi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gimana? Suka nggak sama makanannya?" tanya Dannis dengan senyuman. Di depan cowok itu duduk seorang Kellia yang sedang melahap makanan yang di traktir Dannis.
"Enak banget, makasih ya," balas Kellia semangat.
Dannis mengangguk, tangan kanan nya mengambil tisu dan mengelap pinggir bibir Kellia dari saus makanan.
Kellia cengir kuda. "Makasih."
Dannis kembali mengangguk dan tersenyum. Ia kembali melahap makanannya dengan sesekali melirik Kellia di depannya.
Ting!
Notifikasi pesan masuk dari ponsel Kellia membuat gadis itu menghentikan makannya. Dia mengeluarkan ponsel dan membuka pesan.
Kening Kellia mengkerut saat dapat pesan dari cowok misterius yang beberapa hari ini selalu ada di pikirannya.
Alvaro Share location.
Datang ke tempat yang gue kirim. Kalau lo nggak datang dalam waktu lima belas menit. Lo tau akibatnya.
Mata Kellia langsung mengerjap setelah membaca isi pesan dari Alvaro, dengan segera Kellia meraih tas ranselnya dan bangun dari duduknya.
"Mau kemana?" tanya Dannis heran dengan tingkah Kellia.
"Aku ada urusan, makasih traktiran-" Ucapan Kellia terhenti saat tangannya di tahan Dannis.
"Ada apa?" tanya Dannis khawatir. Ia takut terjadi sesuatu pada sahabatnya ini.
"Eum...ada...urusan penting. Aku buru-buru," balas Kellia yang ingin pergi, namun lengan nya kembali di tahan Dannis.
Kellia berdecak. "Apa lagi?"
"Aku anterin," jawabnya membuat Kellia terdiam sejenak. Kalau Dannis mengantarkannya dan bertemu dengan cowok itu apa alasan yang tepat untuk menjelaskan nya.
"Ya udah, tapi sampai halte aja," balas Kellia terima.
Dannis menaikkan alisnya. "Kenapa nggak sampai tujuan?" tanyanya.
"Eum, aku...ada janjian sama orang," balasnya asal.
Dannis menghela nafas dan terpaksa mengalah. "Ya udah, tunggu. Aku bayar makanan dulu," Izinnya agar Kellia tidak meninggalkan nya.
Kellia mengangguk dan memilih menunggu di pintu keluar restoran. Tidak lama Dannis selesai membayar dan mendekati Kellia di pintu keluar. Mereka langsung keluar restoran dengan Dannis yang mengantarkannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.