Seorang anggota gangster dengan sifat dingin dan cuek yang harus merelakan perasaan sukanya pada seorang gadis yang sudah berstatus pacaran dengan sahabatnya. Ia berusaha menghilangkan perasaan itu, dan lambat laun akhirnya ia bisa move on dari gadi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Terus...bisa jelaskan, bau perfume ini punya siapa?"
Mata Kellia langsung mengerjap cepat. Ia harus bilang apa, dirinya sudah ketahuan.
"Bau pewangi ruangan a-ku yah," jawab Kellia bohong lagi.
Senyuman tipis tercetak di bibir Farel. "Ayah ke bawah dulu," ucapnya yang langsung keluar kamar.
Kellia bisa bernafas lega, ayah nya ternyata tidak penasaran dengan perfume milik Alvaro.
"Oiya, Lia. Suruh pacar kamu keluar dari lemari. Ayah mau ngobrol sama dia," seru Farel tiba-tiba sebelum melanjutkan langkahnya.
Mata Kellia membulat sempurna. Mampus ini mah!
Farel sudah keluar kamar. Sedangkan Kellia langsung membuka pintu lemari dan menatap Alvaro dengan wajah panik nya. "Kak—kamu ketahuan!"
Alvaro tersenyum tipis dan mengusak surai hitam Kellia. "Tenang aja, gue bakal jelasin. Kalau ini bukan salah lo," balasnya agar Kellia tenang.
"Tapi kak! Kalau ayah tanya dari kapan kakak ke sini gimana? Sedangkan kakak masuk rumah nggak lewat pintu utama," tanya Kellia takut.
Alvaro kembali tersenyum tipis. "Tenang aja, serahin ke gue. Lo nggak akan di marahin," balasnya lembut.
Kellia cemberut, setelahnya menghela nafas. "Ya udah, gue mau turun dulu. Nggak enak sama bokap lo yang udah nunggu," ujar Alvaro yang bergegas ingin keluar kamar. Namun Kellia langsung menahan tangan Alvaro.
"Ada apa?" tanya Alvaro lembut.
"A-aku ikut deh, Kellia nggak mau kakak kena marah sendiri. Kalau kakak di marahin, aku juga harus kena marahin," jawabnya memelas.
Alvaro tersenyum dengan menggenggam tangan kanan gadisnya. "Ya udah, terserah lo."
Akhirnya Kellia dan Alvaro turun untuk menemui Farel yang sudah menunggunya di lantai bawah.
Tiba nya Kellia dan Alvaro di ruang keluarga. Genggaman tangan Kellia semakin mengerat, sedangkan Alvaro yang menyadari gadisnya sedang di landa kegugupan mengelus lembut tangan nya. "Santai aja," gumam nya pelan.
Kellia menatap Alvaro dengan senyuman di paksakan. Ia berusaha tenang saat sudah berada di depan ayah nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.