11 | Al

7.8K 657 32
                                        

Ada yang kangen Alvaro dan Kellia?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang kangen Alvaro dan Kellia?

Blood Wild tiba di markas target mereka hari ini, Kenzie dan Alvaro sudah siap akan masuk ke markas itu. Sedangkan Alice akan stand by di depan markas untuk mengawasi keadaan sekitar.

"Kalau ada apa-apa, kabarin aku," pesan Kenzie pada Alice.

Alice mengangguk. Kenzie mengecek semua peralatan Alice. Sedangkan Alvaro yang melihat mereka hanya berdecak.

"Earphones kalian sudah mode on ?" tanya Delvin di Van hitam bersama dengan Lino.

"On," balas Kenzie.

"Hmm," Alvaro.

"Udah," sambung Alice.

"Siap, dikit lagi misi di mulai," ucap Delvin. Ia memantau pergerakan anggota target dari cctv. Saat keadaan di dalam aman dan ada celah untuk masuk, baru lah ia memberikan aba-aba untuk teman-teman nya.

"Masuk!" ucap Delvin.

Alvaro dan Kenzie masuk markas target, sedangkan Alice berjaga di depan seolah ia adalah warga perumahan.

Alvaro dan Kenzie berpencar karena mereka mempunyai misi masing-masing. Sedangkan Kavin yang sedang berada di sebrang rooftop gedung, memantau pergerakan teman-teman dengan mata elang yang ia miliki. Tak lupa, senjata andalannya selalu siap untuk menembak siapa saja yang mengancam.

"Kav, siap! Ada beberapa anggota target mengarah Kenzie," ucap Lino dengan alat trackers nya.

"Okee!" balas Kavin.

"Alice, keadaan di luar gimana ?" tanya Delvin. Biar gimana pun peran Alice sangat berpengaruh untuk jalannya misi hari ini.

"Aman, belum ada yang mencurigakan," balas Alice santai.

Delvin kembali fokus pada kedua teman nya yang sedang berada di dalam.

Di lain tempat.

Seorang gadis baru saja keluar mini market setelah membeli keperluan perempuan untuk stok besoknya. "Pakai lupa segala, kalau aku bangunnya nggak kesiangan pasti sebelum jam delapan udah nggak keluar lagi," gumamnya.

Gadis itu melirik ke kanan dan kiri dimana jalanan yang ia lewati sangat sepi, bahkan tak ada seorang pun yang lewat. "Kok jadi seram ya," gumamnya dengan merapatkan jaket yang melekat di tubuhnya.

Saat ingin melewati bangunan besar yang sudah lama kosong, ia menegang. Banyak cerita seram tentang gedung tua besar itu. "Aduh! Kenapa harus lewat rumah tua itu sih," Kesalnya sendiri. Ia lupa kalau rumahnya harus melewati gedung tua itu.

Saat sudah ingin dekat dengan rumah tua itu. Mata nya memicing, ada siluet seseorang yang sedang duduk di depan gedung itu. "Siapa? Malam-malam gini di depan gedung itu," gumamnya penasaran.

𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang