Seorang anggota gangster dengan sifat dingin dan cuek yang harus merelakan perasaan sukanya pada seorang gadis yang sudah berstatus pacaran dengan sahabatnya. Ia berusaha menghilangkan perasaan itu, dan lambat laun akhirnya ia bisa move on dari gadi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Say hello dulu sama Alvaro!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading ❤
"Mbak, saya mau makan pakai telur dadar, sayur bayam, kentang balado, ikan teri goreng sama—"
"Dek, kamu jangan banyak-banyak pesan makanannya. Nasi sama telur aja, kasihan kak Kellia nanti mahal bayar makanan yang kita pesan," potong Shaqala memarahi adiknya.
Shaqila langsung cemberut. "Kapan lagi kita makan enak kak. Biasanya kita makan cuma nasi pakai kecap," balasnya sendu.
Kellia meringis mendengar ucapan Shaqila. Tangannya terulur untuk mengelus surai hitam Shaqala. "Nggak apa-apa kalian makan banyak. Nanti kakak yang bayarin," ucapnya dengan senyuman.
Shaqala menghela nafas. "Maaf ya kak. Kita jadi ngerepotin kakak," serunya.
Kellia menggeleng. "Nggak kok. Selagi kakak punya uang, kakak bisa traktir kalian makan. Ayoo! Sekarang Shaqala yang pesan makan. Kamu mau apa?"
Shaqala menatap estalase yang menampilkan lauk yang sudah matang. "Saya nasi pakai telur dadar dan sayur bayam aja, mbak," ucapnya.
Kellia bisa bernafas lega. Seperti nya harga makanannya tidak lebih dari dua puluh ribu.
Makanan Shaqala dan Shaqila di bawakan oleh penjual ke meja. Dengan mata berbinar, Shaqila dan Shaqala langsung melahap makanan.
"Kak aku makan ya," izin Shaqila sebelum melahap makanannya.
Kellia mengangguk. "Habiskan ya."
Selagi mereka makan, Kellia hanya menatap kedua kakak beradik itu dengan senyuman.
Kellia menggeleng. "Nggak. Kakak belum lapar," ucapnya yang tidak selaras dengan perutnya. Kellia sudah lapar. Tapi apa boleh buat, kalau ia pesan makan, pasti uangnya tidak akan cukup untuk membayar.
Kellia tersenyum dengan menopang dagu, menatap kakak beradik itu yang lahap makan. "Kalian tinggal dimana?"
Shaqala menatap Kellia. "Eum, di dekat pembuangan sampah. Kalau dari sini lumayan jauh kak," jawabnya.