Seorang anggota gangster dengan sifat dingin dan cuek yang harus merelakan perasaan sukanya pada seorang gadis yang sudah berstatus pacaran dengan sahabatnya. Ia berusaha menghilangkan perasaan itu, dan lambat laun akhirnya ia bisa move on dari gadi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam pun tiba, Kellia sudah siap dengan dress putih nya. Ia menepati janji dengan Dannis untuk menemani ke party temannya. Terlebih ayahnya telah mengizinkan untuk pergi. Dannis menggunakan kemeja putih, terlihat lebih tampan dua kali lipat dari biasanya.
"Om, saya pinjam Kellia sebentar yaa," ucap Dannis pada Farel yang sedang duduk di sofa, menatap sang putri dengan sahabatnya.
"Iyaa, Dannis jagain Lia ya," balas Farel.
"Siap om!"
"Ya udah, Kellia berangkat ya. Assalamualaikum," pamit Kellia bersalaman dengan Farel diikuti Dannis.
Kini mereka sudah di luar dengan Dannis yang membuka kan pintu mobil untuk Kellia. Setelah Kellia sudah masuk, Dannis menutup pintu dan mengitari mobil untuk menuju kursi pengemudi. Mesin mobil di nyalakan.
"Kamu cantik, Li. Sampai pangling aku," ucap Dannis sambil menjalankan mobil menuju acara party.
"Kata nya di suruh cantik. Nanti kalau aku biasa-biasanya salah," balas Kellia cemberut.
Dannis terkekeh. "Kamu tetap cantik kok. Cuma kali ini lebih cantik dari biasanya," ucapnya.
Tak membutuhkan waktu lama, mereka telah tiba di acara party. Dannis keluar mobil dan membukakan pintu mobil untuk Kellia.
Dannis mengulurkan tangannya, Kellia langsung menggenggam tangan Dannis dan kedua nya langsung masuk ke dalam yang dimana sudah banyak orang yang datang. Saat Kellia dan Dannis masuk semua pasang mata langsung tertuju pada mereka. Terlebih anak sekolah Rafflesh. Oiya, hanya sekedar info...acara party ini adalah acara party gabungan dari Sekolah Rafflesh, sekolah Arta dan sekolah Delton. Mereka mengadakan acara hanya pertemanan, yang ikut party ini juga bukan sembarangan orang. Hanya orang tertentu saja yang bisa ikut.
Genggaman tangan Kellia tiba-tiba mengerat membuat Dannis menoleh dan menatap wajah gadis di sebelahnya. Dannis bisa lihat, wajah Kellia terlihat takut.
"Nggak usah takut, ada aku di sini," ucap Dannis mengelus genggaman tangannya pada Kellia agar gadis itu tenang.
Kellia menoleh ke Dannis dan tersenyum paksa. "I-iya, aku coba untuk nggak gugup."
Dannis membawa Kellia ke perkumpulan teman-temannya. Mata Kellia langsung tertuju pada satu gadis cantik yang ia kenal. Dia menggunakan dress warna hitam selutut dengan rambut yang di kuncir kuda dengan aksesoris. Senyuman tercetak di bibir Kellia, akhirnya ia tak perlu takut. Karena di sana ada Dania dengan sang pacarnya dari kelas sebelas.
"Kellia, kamu cantik banget," ucap Dania heboh dengan mata berbinar. "Aku kira kamu nggak akan mau datang," lanjutnya melirik kembarannya dengan senyuman.
Kellia tersenyum. "Aku dapat izin dari ayah," balasnya membuat Dania mengangguk mengerti.
Mata Kellia beralih pada seorang cowok di sebelah Dania. Kellia sangat kenal siapa cowok itu, si ketua Osis. Farel Orillan.