Kellia menoleh ke kanan dan kiri mencari keberadaan Alvaro. Sudah cukup lama Kellia menunggu kedatangan Alvaro, namun cowok itu tak kunjung menampakkan diri. Bahkan makanan nya sudah datang sedari lima belas menit yang lalu.
Kellia mengambil ponsel di dalam tas nya. Mencoba menelepon Alvaro, tapi sayangnya ponsel Alvaro tidak aktif.
"Kak Alvaro, kemana ya?" gumamnya mulai cemas.
Dengan keterpaksaan, Kellia bangun dari duduknya dan melangkah menuju toilet pria. Ia takut terjadi sesuatu pada cowok itu. Tiba nya di depan toilet pria, Kellia menghentikan langkahnya dan mengintip sedikit, apakah ada Alvaro di dalam sana.
"Mas, maaf. Di dalam ada orang nggak? Saya lagi cari teman saya," tanya Kellia saat seorang pria keluar dari toilet.
"Nggak ada siapa-siapa mbak, di dalam cuman ada saya aja tadi," balasnya.
Kellia langsung terdiam, apakah Alvaro meninggalkan nya?
"Mas beneran?" tanya Kellia masih tidak percaya.
"Kalau nggak percaya masuk aja, saya jagain di sini mumpung kosong di dalam," ujar pria itu.
Kellia mengangguk. "Tolong jagain sebentar ya," balasnya dan masuk toilet pria dengan cepat untuk memastikan. Tidak lama Kellia keluar toilet itu dengan wajah sendunya.
"Makasih mas," ucap Kellia dengan senyuman tipis.
"Sama-sama mbak, kalau gitu saya permisi," pamit pria itu, meninggalkan Kellia seorang diri.
Kellia langsung terdiam, ia menggigit bibirnya kuat. Hatinya terasa sakit sekaligus kecewa, begitukah cara Alvaro menerbangkan kemudian menjatuhkan perasaannya secara bersamaan? Baru saja ia bahagia. Namun setelahnya, cowok itu kembali menyakitinya. "Kamu bohong kak," gumamnya dengan mengepalkan tangan.
Pada akhirnya Kellia memutuskan untuk pulang. Tidak ingin menunggu Alvaro lebih lama lagi. Untuk membayar makanan, untungnya Kellia mampu, karena memang ayah nya baru saja mengirimkan uang saku nya.
Kini Kellia berjalan sembari menangis tanpa suara. Hatinya sakit, ia berjalan di jalanan yang sepi karena memang hari sudah menjelang malam dan tempat yang Alvaro dan Kellia kunjungi sedikit orang yang datang. Kellia menekan kuat rasa takutnya, kakinya melangkah cepat ingin segera sampai menuju halte. Siapa tau ada taksi di sana. Ia tidak bisa menghubungi siapa-siapa karena baterai ponsel nya telah habis.
Tiba-tiba sorot lampu kendaraan motor dari arah berlawanan mendekati Kellia. Ia menghentikan langkah, bersamaan dengan tiga motor besar yang sudah menghentikan lajunya di depannya.
"Ada cewek cantik nih," ucap cowok berambut biru tua. Cowok itu tersenyum miring, tidak lupa mata nya yang menyiratkan rasa mengintiminasi.
"Cakep juga," ujar cowok lainnya dengan rambut hitam pekat. Tangan cowok itu mencolek lengan Kellia dan langsung di tepis dengan kasar oleh Kellia.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔
Teen FictionSeorang anggota gangster dengan sifat dingin dan cuek yang harus merelakan perasaan sukanya pada seorang gadis yang sudah berstatus pacaran dengan sahabatnya. Ia berusaha menghilangkan perasaan itu, dan lambat laun akhirnya ia bisa move on dari gadi...