Mata Kellia mengerjap saat motor
yang ia duduki memasuki sebuah rumah mewah, bahkan lebih mewah dari rumahnya. Ia berdecak kagum dengan interior rumah yang ia masuki. Bergaya italia dan seperti nya yang mempunyai rumah ini sangat kaya raya."Turun," perintah Alvaro dengan membuka helm saat motornya sudah masuk garasi markas Blood Wild.
Kellia mengangguk dan turun dari motor Alvaro. Matanya tidak tinggal diam, ia melihat sekeliling rumah mewah ini. "Bagus banget," kagum Kellia dalam hati.
"Kak ini rumah siapa?" tanya Kellia dengan tatapan terkagum dengan matanya masih melihat sekeliling rumah.
"Tempat geng gue kumpul..." Jeda Alvaro menghadapkan Kellia padanya.
"Eh, kenapa?" terkejut Kellia dengan mata mengerjap cepat.
"Lo, jangan pernah kasih tau ke siapa pun dan jangan pernah ke sini kalau bukan sama gue," ujar Alvaro serius.
Kellia mengangguk. Tatapan Alvaro membuatnya refleks mengangguk. "I-iya kak, nggak akan pernah kasih tau orang lain," balasnya serius juga.
Alvaro tersenyum tipis dan mengusak surai hitam Kellia. Selanjutnya menoyor kening gadis itu. "Muka lo biasa aja!" ujarnya dengan kekehan kecil.
Kellia menggembungkan pipi dan mengusap keningnya. "Muka aku tuh udah biasa tau. Terus jangan main toyor-toyor segala," kesalnya.
Alvaro mengangkat kedua bahu nya tidak peduli. Kaki nya melangkah masuk ke pintu belakang yang tersambung dengan dalam rumah.
Kellia yang di tinggal berlari kecil agar berjalan dekat dengan cowok itu. "Kak, nama geng nya Antares?" tanya Kellia yang penasaran.
Alvaro menggeleng. "Bukan."
"Terus ap-ADUH!" Pekik Kellia terkejut saat cowok di depannya menghentikan langkahnya dan berbalik badan tiba-tiba.
"Bawel banget lo!" ucap Alvaro sedikit kesal dengan kedua tangan nya di lipat di depan dada.
Kellia menunduk. "A-aku, kan cuma nanya. Ya, kalau nggak mau di jawab juga nggak apa-apa," balasnya pelan dengan memainkan jari tangan nya.
Alvaro tersenyum tipis. "Lo cari recehan di bawah?" tanyanya dengan jahil.
Kellia langsung mendongakkan kepalanya. "Nggak ya!"
Alis Alvaro terangkat satu. "Terus cari apa? Ngapain nunduk terus?" tanyanya lagi.
Kellia berdecak dan mengalihkan tatapan nya ke arah lain. Kesal melihat wajah cowok itu yang menjengkelkan.
"Heh? Kalau bicara sama orang tuh di tatap matanya," ucap Alvaro.
Kellia memutar bola mata malas. "Ngapain aku tatap orang nyebelin. Yang ada semakin kesal," balasnya.
"Apa lo bilang?" tanyanya Alvaro datar membuat Kellia menatap cowok di depannya takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔
Подростковая литератураSeorang anggota gangster dengan sifat dingin dan cuek yang harus merelakan perasaan sukanya pada seorang gadis yang sudah berstatus pacaran dengan sahabatnya. Ia berusaha menghilangkan perasaan itu, dan lambat laun akhirnya ia bisa move on dari gadi...