22 | Al

7.3K 651 27
                                    

Byur!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Byur!

Tournament di mulai, para peserta tournament menyeburkan dirinya ke kolam. Kellia menatap Alvaro dengan serius, berharap cowok itu menempati posisi pertama.

"Kak Prince, semangat!" pekik seseorang di sebelah Kellia.

Kellia menoleh dan tersenyum tipis dengan tingkah Zanna. Teman baru nya yang beberapa menit lalu berkenalan.

"Semangat banget lo lihat kak Prince di sana," ujar seorang cewek di sebelah Zanna.

"Iya dong, Zar! Harus semangat," balas Zanna pada teman nya yang sudah kembali dari kantin.

"Kamu juga harus semangatin kak Alvaro dong. Li," celoteh Zanna pada Kellia.

Kellia tersenyum tipis. "Pasti aku semangatin dia. Tapi, nggak kaya kamu terang-terangan. Aku terlalu malu untuk melakukan itu," balasnya.

Zanna terkekeh. "Aku juga malu, Li. Tapi lihat mereka..." Jedanya melihat sekeliling nya. Para siswa dan siswi berteriak untuk mendukung sekolah mereka masing-masing. "Suara aku bakal kalah sama mereka, jadi nggak akan ketahuan banget," lanjutnya.

"Nggak ketahuan sama kak Prince. Tapi, lo nggak takut sama cewek-cewek yang suka kak Prince?" sambung Zahra dengan alis terangkat satu.

"Setiap lo teriak nama kak Prince. Lo itu selalu di tatap tajam sama mereka," tunjuk Zahra pada segerombolan cewek-cewek pengagum Prince Kenaan.

Zanna langsung menelan salivanya. Ia lupa kalau ada pengagum kak Prince. "I-iya juga ya," ucapnya pelan.

Kellia terkekeh dan kembali menatap kolam renang. Senyuman langsung tercetak dengan sorak-sorak kemenangan, karena cowok yang ia dukung sedari tadi menang dan menduduki posisi pertama, walaupun bukan melawan Prince. Karena kolternya melawan group kedua. Sedangkan Prince, berada di group pertama.

"Aku ke sana dulu ya," pamit Kellia pada Zanna dan teman nya. Ia ingin mendekati keberadaan Alvaro.

"Okee, siap! Kapan-kapan kita ketemu lagi," balas Zanna ceria.

"Tentu," ujar Kellia.

Kellia turun dari tribun penonton menuju Alvaro. Namun saat sudah ingin tiba di tempat Alvaro. Tangannya tiba-tiba di tarik seseorang hingga menuju toilet wanita.

Kellia melebarkan mata nya. "Ka-kak Sherly?" terkejut Kellia saat melihat kakak tirinya bersama kedua temannya.

Kellia di sudutkan di toilet. Dengan Sherly yang di depannya. Kedua teman Sherly menjaga pintu toilet agar tidak ada yang masuk.

"Ngapain lo di sini?!" tanya Sherly ketus dengan kedua tangannya di depan dada.

"A-aku...AKHH!" Pekik Kellia kesakitan saat rambut panjang nya di tarik kencang oleh Sherly. "Kak sakit," Lanjutnya meringis.

𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang