Seorang anggota gangster dengan sifat dingin dan cuek yang harus merelakan perasaan sukanya pada seorang gadis yang sudah berstatus pacaran dengan sahabatnya. Ia berusaha menghilangkan perasaan itu, dan lambat laun akhirnya ia bisa move on dari gadi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kellia menatap dirinya di depan cermin. Di sana, ia menyentuh kalung pemberian dari Alvaro.
"Kak Alvaro ternyata so sweet, aku nggak nyangka. Sikap dia dingin bisa hangat juga," gumam Kellia dengan senyuman nya.
"KELLIA!"
Teriakan seseorang membuat Kellia menghela nafas. Terpaksa ia melangkahkan kakinya keluar kamar. Namun sebelum keluar, Kellia menyembunyikan kalung nya di dalam baju agar tidak terlihat oleh ibu atau saudara tirinya.
Klek.
"Ada apa kak?" tanya Kellia lembut.
"Gue mau nyanya sama lo," ucap Sherly tidak santai.
"Apa?"
"Lo beneran baru kenal Alvaro?" tanya Sherly mengintimidasi.
Kellia menelan saliva nya dan mengangguk. "Iya kak."
"Lo nggak bohong, kan?!" tanya Sherly meninggi. "Waktu itu gue pernah lihat lo sama Alvaro?"
Kellia menggeleng. "Aku...baru kenal kak, soal yang kakak lihat salah kali," jawabnya bohong.
Sherly menatap Kellia tajam, setelahnya menghela nafas. "Bagus lah! Awas aja kalau lo beneran dekat Alvaro," ancamnya dan langsung pergi. Kellia menghela nafas lega. "Aku harus hati-hati nih," ucapnya dalam hati.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari telah berganti, Kellia sudah siap dengan seragam sekolahnya. Pagi ini, ia tidak harus lelah karena ayahnya sedang berada di rumah.
"Gimana sekolah kamu, Kellia?" tanya Farel di sela sarapan pagi nya.
"Lancar yah," balas Kellia dengan senyuman.
Farel mengangguk. "Kalau kamu, Sherly?"
Sherly tersenyum. "Ayah tau tidak, aku di jadikan model sekolah untuk cover tahun ini," ucapnya menyombongkan diri.
Farel ikut tersenyum. "Anak ayah hebat," ucapnya.
"Terus yah, besok kan mau ada piknik. Aku mints uang untuk jajan di sana," pinta Sherly dengan wajah memelas nya.