81 | Al

7.5K 615 48
                                        

Alvaro menatap tajam cewek yang terikat di kursi dengan mulut nya yang sudah di lakban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvaro menatap tajam cewek yang terikat di kursi dengan mulut nya yang sudah di lakban. Cewek itu berontak dan berusaha melepaskan diri, tapi seberapa kuat cewek itu berontak. Dia tidak akan bisa bebas dan lolos dari ruang bawah tanah ini.

"Selamat datang di neraka, Sherly," ucap Alvaro dengan nada rendah nya. Ia mendekat dengan menatap tajam cewek di depannya.

"Hmhmmm..." ucap Sherly kesulitan.

Alvaro memutar bola mata malas, kalau saja dia bukan perempuan. Mungkin saja sudah habis dengan dirinya sekarang juga.

Srek!

Alvaro menarik kasar lakban yang menutupi bibir Sherly dan membuat cewek itu mengaduh kesakitan. "Akkhh! Sakit Al!" pekiknya.

"Baru gitu aja sakit!" seru Alvaro ketus.

Sherly menatap Alvaro dengan tatapan tidak percaya. "Kamu kok jahat sama aku. Aku salah apa, Al?" tanyanya.

Alvaro berdecak. "Selama ini gue diem, gue tahan diri untuk nggak menghajar lo sama nyokap lo," ucapnya tiba-tiba.

"Tapi lama-lama, lo semakin mengusik orang-orang di sekitar gue. Jadi jangan berharap lo bisa bebas!" Mata Alvaro berkilat marah, tangannya mengepal dan seringai menyeramkan tercetak di wajahnya.

Sherly langsung menelan saliva nya. Tatapan Alvaro sangat menyeramkan. "Lo tau, semua yang lo alami selama beberapa hari ini adalah ulah gue!" lanjut Alvaro tanpa ekspersi.

Sherly tentu terkejut mendengar ucapan Alvaro. Ia yang ingin bicara langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat beberapa detik.

"Ke-kenapa kamu lakuin itu, Al?" tanya Sherly tidak percaya.

Tangan Alvaro mengepal kuat. Kalau saja orang di depannya bukan seorang perempuan. Saat itu juga, Alvaro akan membunuh nya. Tapi kali ini, ia harus bisa menahan diri. "Karena lo udah buat pacar gue menderita!"

Sherly tersentak. "Pacar? Kamu punya pacar? Siapa? Aku nggak pernah ganggu pacar kamu," balasnya dengan yakin.

Alvaro mencengkram pipi Sherly dengan kencang membuat cewek itu meringis. "A-Al sa-kit..."

"Sakit?" tanya Alvaro sinis.

Sherly mengangguk pelan. "Terus selama ini yang lo lakukan pada Kellia, apa?!" bentak Alvaro membuat Sherly memejamkan matanya ketakutan. "Gue melakukan hal yang sama seperti apa yang lo lakukan pada Kellia," lanjutnya dengan nada rendah.

Mata Sherly mengerjap. "Pa-pacar ka-mu, Ke-Kellia?" tanyanya gugup.

"Hmm, cewek yang selama ini lo sakitin adalah pacar gue dan gue yang bakal balas perbuatan lo setelah apa yang lo lakuin padanya."

Air mata Sherly jatuh. Dia sungguh ketakutan. "Ma-maafin aku, Al."

Alvaro berdesis. "Minta maaf?" tanyanya meremehkan.

𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang