Seorang anggota gangster dengan sifat dingin dan cuek yang harus merelakan perasaan sukanya pada seorang gadis yang sudah berstatus pacaran dengan sahabatnya. Ia berusaha menghilangkan perasaan itu, dan lambat laun akhirnya ia bisa move on dari gadi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Li, mampir ke mini market dulu ya. Ada yang mau aku beli," ucap Dannis sedikit menoleh ke belakang.
"Ohh ya udah, mampir aja."
Dannis mengangguk dan langsung menepikan motornya saat melihat mini market. Kellia langsung turun diikuti Dannis.
"Mau ikut masuk ?" tanya Dannis.
"Nggak deh, aku tunggu di sini aja," balas Kellia.
"Tunggu ya. Kamu duduk di sana aja," ucap Dennis menunjuk ke kursi yang telah di sediakan mini market.
"Hmm, udah sana."
Dannis sudah masuk mini market, sedangkan Kellia menuju kursi kosong walaupun depan kursi tersebut ada seseorang yang sedang memainkan ponselnya.
"Boleh numpang duduk sebentar ?" izin Kellia ramah.
"Hmm." Pertanyaan Kellia hanya di balas dengan deheman oleh orang itu.
"Makasih," balas Kellia dan duduk di kursi yang berhadapan dengan cowok itu.
Ting!
Notifikasi pesan masuk tiba-tiba di dapat Kellia dari ponselnya. Kellia segera membukanya dan membaca isi pesan. Kening Kellia mengerutkan saat melihat nama pengirim pesan.
Alvaro Jangan pulang.
Kellia tidak membalas dan memilih memasukkan ponsel ke dalam saku bajunya. Namun lagi-lagi, ponsel Kellia kembali berbunyi. Kellia berdecak dan kembali membuka isi pesan itu.
Alvaro Udah berani ngebantah ?
Kellia berdecak kesal dan terpaksa membalas pesan dari cowok itu.
Siapa kamu nyuruh aku jangan pulang ? Lagi kamu nggak tau aku dimana!
Pesan kembali masuk. Kellia menaikan alisnya saat membaca pesan dari cowok itu.
Alvaro Donggakin kepala lo.
Kellia menghela nafas dan mengikuti perintah cowok itu. Mata nya seketika membulat saat ia melihat cowok itu berada di depan nya.
"Ka-kamu ?" terkejut Kellia memundurkan kursinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.