Kellia berdecak, sedari tadi ia menelpon pacar nya sama sekali tidak di angkat. Bahkan beberapa pesan yang ia kirim juga tidak di baca.
"Kak Al, kemana sih?! Kok pesan aku nggak di bales?" gumam Kellia kesal.
Bruk.
Kellia merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya. Tadi siang ia baru saja pulang dari rumah sakit, namun Alvaro tidak menjemput nya. Bahkan memberikan kabar pada nya saja tidak.
"Kak Al lagi apa ya? Masa buat jemput aku di rumah sakit aja nggak ada waktu," gumam Kellia cemberut.
Drttt...drttt...
Ponsel Kellia bergetar, segera ia lihat layar ponselnya dan seketika menegakan tubuhnya. Ia langsung menggeser tombol hijau di layar.
"Halo kak!" semangat Kellia.
"Halo, senang banget gue telpon?" balas Alvaro di sebrang sana.
Kellia langsung berdesis. "Iya lah senang! Kamu nggak ada kabar selama seharian ini!"
"Maaf."
"Emang kemana sih?! Aku udah di bolehin pulang dari rumah sakit! Kamu nggak dateng buat jemput aku?" lanjut Kellia bertubi-tubi.
"Maaf, gue ada urusan."
Kellia menghela nafas mendengar jawaban pacar nya. "Terus kakak sekarang lagi dimana?"
"Buka pintu balkon kamar lo," balasnya.
Mata Kellia langsung melebar. Ia langsung berdiri dan berlari kecil menuju pintu balkon kamar nya. "Jangan lari-lari, nanti jatuh!"
"Iya, iya..."
Klek.
Kellia membuka pintu balkon kamarnya dan langsung memeluk tubuh tegak dan macho cowok di depannya.
Alvaro yang dapat pelukan dari Kellia tiba-tiba sedikit tersentak. Namun setelahnya tersenyum tipis. "Kangen banget sama gue?" tanyanya sambil mengelus surai hitam gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔
Ficção AdolescenteSeorang anggota gangster dengan sifat dingin dan cuek yang harus merelakan perasaan sukanya pada seorang gadis yang sudah berstatus pacaran dengan sahabatnya. Ia berusaha menghilangkan perasaan itu, dan lambat laun akhirnya ia bisa move on dari gadi...