53 | Al

7.7K 619 61
                                        

"Dia siapa lo?" tanya Alvaro melepaskan tarikan tangan Kellia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia siapa lo?" tanya Alvaro melepaskan tarikan tangan Kellia.

Kellia memejamkan mata sejenak dan berbalik badan, menatap Alvaro dengan datar. "Bukan urusan kamu," jawabnya.

Alvaro tersentak mendengar jawaban Kellia. Ia baru pertama kali mendengar gadis itu bicara dingin padanya. "Urusan gue, karena lo pa—"

"Pacar, iya?" potong Kellia tersenyum remeh. "Sejak kapan seorang pacar meninggalkan pacarnya seorang diri tanpa kabar," Lanjutnya terkesan sinis.

Alvaro mengepalkan tangannya. "Masuk." Perintahnya pada Kellia agar masuk mobil.

"Nggak mau," tolak Kellia.

Alvaro menyisir rambutnya ke belakang. "Masuk, Kellia," seru nya dengan tatapan sangat tajam. Emosinya sudah memuncak.

Kellia memutar bola mata nya dan terpaksa masuk mobil Alvaro. Ia masih takut dengan cowok itu. Setelah Kellia masuk mobil, Alvaro menutup pintu mobil dan memutar  menuju kursi pengemudi. Di dalam mobil, suasana sangat hening. Kellia dan Alvaro sama-sama diam. Mobil di nyalakan namun tidak ada pergerakan.

"Dia siapa lo?" tanya Alvaro dingin. Bahkan tatapannya menjadi tajam dua kali lipat.

Kellia diam.

"Kellia."

Kellia memejamkan mata sejenak. "Aku..." Jedanya mengalihkan topik. Ia menarik nafas dan menghembuskan perlahan. "...Siapa kakak?" lanjutnya lirih.

"Kalau kakak nggak suka sama aku...bisa kita selesaikan sekarang, aku—"

"Siapa dia?!" potong Alvaro dengan nafas menggebu, ia masih berusaha menahan emosinya. Ia kesal dengan pertanyaan nya yang tidak pernah di jawab.

Kellia berdesis. "Nggak penting juga buat—"

"Apa lo tau! Kenapa gue tanya tentang dia?!" sela Alvaro mencengkram tangan Kellia.

Mata Kellia mengerjap dan meringis. "Kak sa-kit," ringisnya pelan. Namun Alvaro tidak merespon, bahkan tangannya semakin menguat cengkeramannya.

"Lo bodoh! Nggak bisa bedain mana yang tanya biasa dan cemburu?!" desis Alvaro, membuat mata Kellia membulat mendengarnya.

"A-aku nggak bodoh!" balas Kellia kesal. Ia membiarkan tangan cowok itu mencengkeramnya.

"Lo bodoh," ulang Alvaro.

Kellia menjadi kesal mendengar hinaan Alvaro. Namun ia terkejut saat melihat Alvaro mendekatkan tubuhnya.

"Lo mau tau, cemburu cowok pendiam itu seperti apa?" tanya Alvaro dengan suara deepnya.

Kellia memundurkan tubuhnya hingga membentur jendela mobil. "Ka-kak—"

"Lo harus dapat hukuman..." lanjut Alvaro.

"Hu-hukuman?" tanya Kellia gugup. Ia juga takut dengan tatapan Alvaro yang beda dari biasanya.

Alvaro mengangguk, setelahnya tangan kekar terselip di pinggang Kellia, menarik tubuh gadis itu agar mendekat padanya dan dalam seperkian detik kemudian, Kellia merasakan sebuah benda lembut tipis menyentuh bibirnya.

𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang