Seorang anggota gangster dengan sifat dingin dan cuek yang harus merelakan perasaan sukanya pada seorang gadis yang sudah berstatus pacaran dengan sahabatnya. Ia berusaha menghilangkan perasaan itu, dan lambat laun akhirnya ia bisa move on dari gadi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kellia sudah berada di rumahnya, ia langsung pulang dari sekolahnya karena tidak ada acara apapun, terlebih ia tidak mengikuti estrakulikuler di sekolah.
"Kak Al lagi apa ya?" gumam Kellia dengan menyentuh kalung berbandul inisial huruf A.
"Kok aku kangen ya," gumamnya lagi dengan senyuman.
Helaan nafas pelan berhembus dari Kellia. Ia bangun dari duduk nya dan memilih untuk menyiapkan barang untuk piknik dan kemah yang di adakan sekolah besok.
"Okee, kita siap-siap!" gumam Kellia semangat.
Di lain tempat.
"Al, kamu mau kan jadi pasangan aku nanti buat kemah," ucap seorang cewek dengan wajah memelas nya. Sedari sepulang sekolah, cewek itu sudah mengganggu Alvaro yang sedang latihan basket.
"Nggak!" Ketus Alvaro. Ia sedang mendribble bola basket menuju ring basket.
"Al, sekali aja kamu terima aku. Aku belum ada pasangan buat nanti," ucapnya lagi dengan nada memohon.
"Gila, si Alvaro kalau sama Sherly berubah derastis ya," ucap Kavin menatap sahabatnya yang sedang marah-marah pada seorang cewek yang dari beberapa menit lalu mengganggu nya.
"Kaya nggak tau aja. Alvaro itu cuma luluh sama Kellia dari SMA Raflesh," sambung Delvin.
"Bagus lah! Gue juga nggak setuju kalau Alvaro dekat sama tuh cewek yang nggak tau malu," celetuk Quincy.
Kavin terkekeh. "Kamu nggak suka banget ya sama Sherly?" tanyanya.
"Nggak suka banget! Dia itu belagu, sombong, sok berkuasa banget, tukang bully lagi," jawabnya panjang.
"Lo bisa pergi nggak! Muak gue dengar ocehan lo!" bentakan Alvaro terdengar sampai ke telinga teman-temannya.
"Bentar, gue ke Alvaro dulu. Bisa habis tuh cewek di caci maki," ucap Delvin menepuk bahu Kavin dan Quincy.
Delvin mendekati keberadaan Alvaro yang sedang menatap tajam seorang Sherly Sepora. Bahkan nafasnya menggebu karena menahan emosi.
"Bisa lo nggak ganggu gue sehari aja?!"
"Sabar bro, dia cewek," bisik Delvin menepuk bahu Alvaro agar menurunkan emosinya.
"Aku, kan cuma mau bicara sama kamu," balas Sherly sendu.
"Lo maksa! Udah gue bilang nggak mau. Bukannya banyak cowok yang deketin lo? Kenapa nggak sama mereka aja?!" seru Alvaro dengan tatapan tajam nya.
"Tapi aku mau nya sama kamu," ucap Sherly lagi kekeh.
Delvin menghela nafas. Cewek di depan nya ini sungguh keras kepala, wajar Alvaro emosi menghadapinya.
"Sher, lo bisa pergi nggak? Tinggalin Alvaro, dia udah bilang nggak bisa. Jadi orang jangan pemaksa, masih banyak cowok yang mau sama lo," sambung Delvin menatap Sherly datar.