"Mbak tolong di simpan dulu. Nanti saya ke sini lagi," ucap Samudra pada penjaga kasir, karena dirinya ingin mengejar Kellia.
Penjaga kasir mengangguk, setelah dapat izin, Samudra langsung berlari untuk mengejar Kellia.
"Li!"
"Kellia, stop!" panggil Samudra dan saat sudah dekat dengan gadis itu, Samudra langsung menarik lengannya agar berhenti dan berbalik badan.
Kellia tertarik dan ia langsung menundukkan kepala nya. Samudra yang melihat nya tentu merasa khawatir. "Hei, what's going on?" tanyanya pelan dengan menangkup pipi kanan Kellia.
Samudra yang mendengar bisik-bisik dari orang-orang yang memperhatikan nya. Memilih mengajak Kellia untuk ke tempat yang agak sepi.
"Kita ke sana," ajaknya pada lorong yang sepi di ujung mall.
Kellia mengangguk saja, tapi kepala nya masih menunduk. Saat sudah tiba di lorong, Samudra membawa Kellia untuk duduk, sedangkan dirinya berjongkok agar bisa menatap wajah Kellia dengan lekat.
"Ada apa?" tanyanya lembut dan menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah gadis itu.
Kellia tetap menunduk dan selanjutnya...
"Hiks..." tangis Kellia pecah, air mata mengalir deras di kedua pipinya. Ia juga langsung memeluk Samudra yang membuat cowok itu tersentak.
"Hey, ada apa?" tanya Samudra khawatir. Ia ingin melihat wajah Kellia, tapi gadis itu tidak mengizinkannya untuk melepaskan pelukan.
Samudra menghela nafas pelan dan terpaksa membiarkan Kellia menangis untuk saat ini. Tapi nanti jika tangis gadis itu sudah mereda, Samudra akan menanyakan perihal tangisannya.
"Hiks..." Samudra hanya bisa mengelus punggung dan surai hitam Kellia dengan lembut. Karena gadis itu tidak mau melepaskan pelukannya.
"Kalau menangis buat kamu lega, menangis aja," ucap Samudra.
Lima menit berlalu, tangisan Kellia mereda. Samudra langsung melepaskan pelukan Kellia dengan perlahan dan menangkup kedua pipinya. Ibu jarinya ia gunakan untuk menghapus air mata yang masih mengalir di kedua pipi Kellia.
"Ada apa? Cerita sama aku?" tanya Samudra hati-hati.
Kellia menatap Samudra dengan mata bengkaknya akibat menangis. "A-aku..." Samudra mengangguk, menunggu kelanjutan ucapan Kellia. "Hati...aku sakit kak," lanjutnya terbata-bata karena sesegukan akibat menangis.
Mendengar ucapan Kellia, rahang Samudra langsung mengeras. Ia tau pembicaraan gadis itu tertuju kemana. Tapi Samudra berusaha tetap tenang agar Kellia dapat menceritakan semuanya. "Sakit hati kenapa?" tanya Samudra.
Kellia kembali ingin menunduk, tapi Samudra menahannya agar ia bisa menatap nya. "Lanjutin, aku nggak suka setengah-setengah," pintanya serius.
Kellia menghela nafas pelan. "Kak Alvaro...dia jauhin aku tiba-tiba. Kellia nggak tau...dimana salahnya," ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔
Ficção AdolescenteSeorang anggota gangster dengan sifat dingin dan cuek yang harus merelakan perasaan sukanya pada seorang gadis yang sudah berstatus pacaran dengan sahabatnya. Ia berusaha menghilangkan perasaan itu, dan lambat laun akhirnya ia bisa move on dari gadi...