79 | Al

7.1K 598 81
                                        

Kellia duduk tanpa sandaran dengan tangan terikat seorang diri di tempat yang gelap dan lembam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kellia duduk tanpa sandaran dengan tangan terikat seorang diri di tempat yang gelap dan lembam. Ia telah sadar dari pingsannya, matanya melihat ke sekeliling ruangan. "Dimana aku?" gumamnya lirih.

Tiba-tiba suara dari ketukan sepatu membuat Kellia memicingkan mata nya untuk menatap ke sumber suara. "Si-siapa di sana?" pekik Kellia ketakutan.

"Selamat datang di neraka lo, Kellia," ucap seseorang yang lama-lama terlihat karena mulai mendekati Kellia.

Mata Kellia langsung membulat. "Ka-kak Sherly?" terkejutnya.

Ya, orang itu adalah Sherly Sepora.  Cewek itu semakin masuk ke dalam ruangan dimana Kellia di sekap. Ia tersenyum puas menatap cewek di depannya.

"Ada yang mau lo sampaikan, sebelum hilang dari dunia ini?" tanya Sherly  berjongkok mensejajarkan wajahnya dengan Kellia, tangannya juga langsung mencengkram pipi Kellia dengan kuat.

"Ka-kak ke-napa ja-hat sama aku?" tanya Kellia terbata-bata karena cengkraman kuat Sherly.

Sherly berdecak. "Nggak usah pura-pura nggak tau! Gara-gara lo, kehidupan gue berantakan. Nyokap gue jadi gila karena lo, sialan!" bentaknya.

Kellia menatap Sherly dengan ketakutan. Mata cewek itu sangat gelap dan menampilkan aura akan membunuh. "A-aku nggak bu-at apa-apa kak," balasnya berusaha tenang, padahal dirinya sangat ketakutan. Apa lagi aura Sherly yang sangat menyeramkan.

Sherly menatap Kellia murka. "bullshit!"

"Lo yang rencanakan semua itu'kan!" lanjutnya dengan semakin mengencangkan cengkraman nya.

"Shhhh...sa-sakit kak," ringis Kellia, sungguh cengkraman Sherly sangat menyakitkan. Apa lagi kuku-kuku tajam nya yang menusuk di pipinya.

Sherly berdesis. "Lemah banget lo! Ini baru permulaan, belum ke inti!"

Air mata yang sedari tadi Kellia tahan akhirnya jatuh juga, ia menatap Sherly dengan tatapan sendu. "Ma-maafin aku kak, ta-pi i-itu bukan aku yang la-kuin," ucapnya lirih.

Sherly menghela nafas dan melepaskan cengkraman tangannya dari pipi Kellia, setelahnya menampar dua kali pipi Kellia hingga memerah.

Plak!  Plak!

Kellia meringis dan hanya bisa menangis. Ia tidak bisa melawan karena kedua tangannya di ikat dengan kencang.

"Gue nggak mau tau, lo harus dapat akibatnya yang setimpal. Lo nggak bisa hidup tenang, setelah apa yang lo lakuin ke gue!"

"GUE MAU LO MENDERITA!" lanjut Sherly dengan teriakan. Nafas nya juga menggebu, seolah amarah yang sangat besar segera akan keluar.

Kellia hanya bisa menutup matanya ketika Sherly berteriak tepat di depan wajahnya.

"Masuk kalian!" lanjut Sherly memanggil beberapa orang.

Beberapa pria masuk dan orang itu adalah orang yang sama saat menculik Kellia. "Lakukan sekarang," perintah Sherly dengan tatapan tajam nya pada Kellia.

𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang