33 | Al

7.1K 633 54
                                    

"AAAA!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AAAA!"

Bruk!

Dengan tidak elitnya Kellia terjatuh duduk karena kakinya menginjak lubang. Kellia meringis saat bokong dan kakinya sangat terasa sakit. Sedangkan Alvaro menghela nafas. "Di bilangin ngeyel sih! Rasain," serunya dengan tatapan menjengkelkan.

Kellia mendengus. "Bantuin kek, malah marah-marah. Sakit nih," kesalnya. Ia kesulitan untuk bangun karena kakinya yang terasa sakit.

"Manja banget," desis Alvaro.

Mata Kellia melotot. "Aku tuh nggak manja ya! Ini beneran sakit tau," kesalnya lagi.

Alvaro memutar bola mata malas dan masih pada posisinya yang berdiri menatap Kellia.

"Terserah mau percaya atau nggak!" lanjut Kellia dan berusaha untuk berdiri. Namun karena kakinya yang masih terasa sakit membuatnya ingin kembali jatuh. Tapi kali ini tidak terjatuh karena Alvaro meraih pinggang Kellia dan memeluknya. Sedangkan Kellia yang refleks langsung meligkarkan tangannya pada leher Alvaro.

Mereka berdua saling tatap dan terdiam beberapa detik. Namun tak berselang lama. "Baru gitu aja ngambek, kaya bocah aja," ucap Alvaro mengejek.

Mata Kellia mengerjap dengan perlakuan Alvaro, namun setelahnya cemberut karena mendengar ucapan cowok itu. "Kok jadi ngejek sih?!"

Alvaro menatap manik mata Kellia, setelahnya tersenyum tipis. "Ya udah maaf," ujarnya lagi-lagi membuat Kellia terkejut.

"Kamu minta maaf?" tanya Kellia heran.

Alvaro mengangguk. "Hmm," balasnya dan melepaskan tangannya yang melingkar di pinggang Kellia. Kini mata nya tertuju pada pergelangan kaki gadis itu.

"Kakinya masih sakit?" tanya Alvaro.

Kellia mengangguk lucu. "Masih," jawabnya lembut.

Alvaro menghela nafas dan berjongkok membelakangi Kellia. "Naik," ucapnya.

Kellia mematung. "Kakak mau gendong aku?"

"Iya bawel! Buruan, pegal kaki gue!" kesal Alvaro.

Kellia mendengus. "Sabar ih! Marah-marah mulu dari tadi," pekiknya kesal dan langsung naik ke belakang punggung Alvaro. "Kalau berat bilang ya, kak. Aku nggak mau ngerepotin orang," lanjut Kellia tidak enak.

Alvaro mengangguk dan menegangkan tubuhnya. Ia langsung melangkahkan kakinya menelusuri jalan setapak. "Bunda lo dimana?" tanyanya.

𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang