30 | Al

7.4K 624 10
                                    

Kini Kellia dan Alvaro sudah tiba di rumah tepat waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Kellia dan Alvaro sudah tiba di rumah tepat waktu. Setelah selesai makan, Alvaro langsung membayar dan mengantarkan Kellia pulang. Sesuai dengan janjinya, akan mengantarkan Kellia tepat waktu.

"Makasih kak," ucap Kellia melepaskan helm beserta dua jaket milik cowok itu.

"Hmm."

Kellia tersenyum tipis. Ia sudah kebal dengan sikap dan sifat dingin Alvaro. "Kalau gitu aku masuk," pamitnya dan hanya di balas anggukan oleh Alvaro.

Kellia masuk rumah dan Alvaro melajukan motornya keluar kawasan rumah Kellia.

Kellia menarik nafas dan menghembuskan perlahan. Berharap, kakak tirinya itu tidak melihat ia pulang bareng dengan Alvaro. Cowok yang dia sukai.

Klek

Pintu Kellia buka dan ia bisa menghela nafas lega saat melihat rumah terlihat sangat sepi.

"Non Kellia sudah pulang," sapa bibi yang keluar dari arah dapur. Karena mendengar suara pintu terbuka.

Kellia mengangguk dan menutup pintu. "Ibu sama kak Sherly kemana bi?" tanyanya.

Bibi melepaskan tas ransel milik Kellia dan membantu membawakannya ke kamar. "Pergi dengan Tuan," jawabnya membuat Kellia menghentikan langkahnya.

"Ayah pulang?" tanya Kellia.

Bibi mengangguk. "Tuan baru saja tiba di rumah. Namun nonya dan nona Sherly langsung mengajaknnya untuk jalan-jalan," jawabnya.

Kellia menghela nafas. "Ayah pasti lelah banget," gumamnya.

"Non Kellia sudah makan?" tanya bibi mengalihkan topik.

Kellia mengangguk. "Udah bi, tadi mampir ke tempat makan dulu sebelum pulang," jawabnya.

Bibi tersenyum. "Sama cowok yang tadi anterin non Kellia ya?" tanyanya menggoda.

Mata Kellia mendelik. "Apaan sih bi! Dia itu cuma teman," ujarnya mengelak. Tapi tidak dengan kedua pipinya yang sudah bersemu.

Bibi terkekeh. "Pipi non merah tuh! Cie...cie...dia pacar non Kellia, kan?" tanyanya dengan tatapan jahilnya.

Kellia mendengus. "Ihh! Bibi kok jadi ngeselin sih, udah ah! Aku mau ke kamar aja. Males di godain bibi," seru nya dan menyambar tas ransel untuk segera menuju kamarnya.

Bibi menatap punggung Kellia dengan senyuman. Ia senang melihat anak majikannya yang satu ini terlihat ceria. "Bibi berharap, cowok itu bisa membuat non Kellia selalu tersenyum," gumamnya lirih.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝟶𝟹. ᴀʟᴠᴀʀᴏ : ᴛʜᴇ ᴋɪʟʟᴇʀ ᴏғ ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang