Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dering pertanda pulang sekolah berbunyi sesuai jadwal. Beberapa siswa dengan senang hati memilih segera pulang, sedang sebagian lagi masih bergelut dengan urusannya.
Jisu masuk pada opsi kedua. Ia diharuskan untuk singgah di beberapa toilet untuk membersihkannya. Tentu itu adalah hukuman dari pak Park yang pada dasarnya tidak untuk Jisu.
"Bersihkan dengan cepat, bodoh! Ini semua karena dirimu!"
Ucapan Yena memang berhasil membuat Jisu mengumpat dalam hati. Namun, selama masih bisa ditahan, ia akan menahannya. Gadis itu pun mulai mengepel, sedang Yena asik mengoceh dan bermain dengan kuku jemarinya.
Tak berselang lama Jisu mendengar sesuatu berjatuhan di belakangnya. Dan itu adalah segala isi tas miliknya. Jisu pun ingin memungut bukunya, menyelamatkannya agar tidak basah dan kotor. Namun, Yena yang berjalan sengaja menendang ember hingga airnya mengenai wajah Jisu.
"Ya!!" gadis itu berucap namun ragu untuk melawan.
"Apa? Mau melawan, eoh?" kini Yena benar-benar di hadapan Jisu.
Siapa sangka, Shinyoung mendorong Jisu masuk ke salah satu bilik toilet.
Yena mengangkat ember yang berisi air kotor.
Sedang Yeso memilih mengabadikan momen itu dengan ponselnya.
Sekali guyuran dan gelegar tawa mengisi ruangan. Ah kali ini pun sama brutalnya. Merusak seluruh tatanan pada diri Choi Jisu. Lantas ketika dirasanya sudah puas dengan pemandangan dimana Jisu terkapar di lantai, mereka keluar. Meninggalkan gadis yang mungkin jadi sebentar lagi tak sadarkan diri dengan perut kosongnya.
