66🌷

356 82 0
                                    

Angka 73 untuk matematika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angka 73 untuk matematika.

Angka 84 untuk bahasa korea.

Angka 90 untuk bahasa inggris.

Sedang yang lain? Malah jadi di bawah acuan angka rata-rata. Hasil jerih payah yang mampu merenggut mimpi tentang Seoul National University.

Jisu tak habis pikir akan hal tersebut.

Setajam apapun manik obsidiannya, tetap saja tak kuasa mengubah barisan nilai pada kertas hasil tes semesternya.

Huh . . .

Embusan napas berat kesekian. Hati Jisu masygul, sedang rautnya pun begitu. Ujian kali ini ibarat nasi sudah menjadi bubur.

"Choi Jisu, giliranmu."

Salah seorang siswi di kelas Jisu mengabarinya. Lantas ia beranjak, meninggalkan kelas dengan segala eksistensinya.

"Jisu-ya annyeong."

Satu panggilan lagi untuk namanya.

Kali ini di depan kelas.

Shin Ryujin pelakunya.

"Annyeong," balas si gadis Choi.

"Akan ke mana?" Ryujin kembali melempar tanya.

"Ruang konseling."

"Ah benar! Hari ini perencanaan karir ya," pekik gadis berkuncir yang diketahui berasma Shin Yuna.

Tidak, mereka tidak kembar. Hanya kebetulan bermarga sama. Kebetulan lainnya keduanya begitu akrab di dunia mereka. Meski seperti dua kutub magnet sikapnya.

Ryujin hanya tersenyum menanggapi gadis yang tengah menggigit ujung sedotan susunya. Lantas beralih pandang pada Jisu.

"Jisu-ya, sepulang sekolah kau mau pergi dengan kami?"

"Kita makan, shopping, pergi ke arcade——"

"Tidak, kita hanya makan tteopokki, bagaimana?"

Sahutan Ryujin menginterupsi kawannya. Sedang Jisu masih saja bungkam. Tak menyangka seseorang mengajak dirinya pergi sepulang sekolah.

Ya, pertama kalinya.

"Entahlah."

Ah, manusia limit kata itu. Lagi-lagi hanya sekecap.

"Ayolah, perayaan setelah semester," ucap Ryujin.

"Aku harus pergi dulu."

Dengan kalimat itu disimpulkan Jisu memotong topik pembicaraan. Bukan, dia hanya ingin waktu untuk memutuskannya. Tentu dengan pertimbangan berbagai alasan.

"Nanti hubungi kami!"

Gadis penikmat susu itu berteriak kala Jisu telah melangkah beberapa meter meninggalkan kedua gadis Shin.

━━━━━━━━━━━━━━━━━2Ocm━ ˎˊ˗

2Ocm √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang