63🌷

358 73 1
                                    

Selesai dengan putaran penuh satu film, begitu keluar dari bilik bioskop hari telah terlewati tiga perempatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai dengan putaran penuh satu film, begitu keluar dari bilik bioskop hari telah terlewati tiga perempatnya. Pada koridor itu langkah Jisu lebih awal daripada Taehyung. Gadis tersebut memang secuek itu. Mungkin prianya tak heran lagi.

"Jisu-ya,"

Barulah panggilan itu menghentikan pergerakan kaki Jisu. Ia menoleh, memfokuskan pandang pada Taehyung.

"Mau makan?"

Pria di hadapan Jisu itu bertanya. Sementara gadisnya lagi-lagi berpikir ulang untuk sekadar mengiakan.

"Baiklah," putusnya kemudian.

"Ayo."

Satu genggaman mendarat di telapak tangan Jisu. Taehyung yang meraihnya. Kehangatannya menjalar bahkan ketika sang pria mulai melangkah bersamanya.

Sebab sebuah keterkejutan, Jisu reflek melepas tautan itu. Berikutnya, yang terjadi sungguh membuat sang gadis tak enak hati. Kim Taehyung seakan enggan menatapnya. Usai penghadiran jarak lagi, dia hanya berhenti sejenak sebelum akhirnya lebih dulu melangkah menuju sebuah lift.

Keduanya masuk, menekan tombol bernomor delapan lalu berdiri di paling belakang. Tidak berdua saja, sebab beberapa orang juga berada di bilik itu.

Sampai pada tujuan, Jisu dan Taehyung harus menunggu orang-orang di depannya keluar.

Selangkah dan balasan dari genggaman tangan, Taehyung dapatkan. Kini Jisu pelakunya. Anggap saja sebagai permintaan maaf karena seringkali mengecewakan.

Alhasil garis bibir Taehyung membentuk lengkungan manis nan hangat.

"Wah, jinjja yeppo."

Sky Rose Garden——bagian paling puncak dari Daehan Cinema. Rooftop itu telah disulap menjadi tempat berlevel indah sampai romantis.

Jisu mulai melangkah, beriring balutan senja juga aroma mawar yang menyeruak di tiap sisi pergerakannya.

Taehyung menatap sang gadis dengan tersenyum. Walau genggamannya kembali raib, kali ini ia tak apa. Ditatapnya telapak tangan itu sebelum memutuskan untuk mengikuti manuver Jisu.

"Ayo duduk dan memesan," ajak Taehyung kala telah di sisi Jisu.

Taruni yang tadinya asik menatap jajaran mawar itu akhirnya menurut. Mereka pun mendaku satu bangku di sudut bidang.

"Ini pertama kalinya aku kemari," ucap Jisu.

Ah, terlihat di rautnya jika suasana nyaman tengah ia rasa. Terdukung oleh bibirnya yang menyimpulkan senyuman tulus. Jisu cukup senang.

"Begitu? Syukurlah," sahut Taehyung kemudian.

"Wae?" Jisu sedikit meleset menerima kata-kata Taehyung.

"Ah kalau begitu anggap saja sebagai kejutan."

Sekali lagi si gadis tersenyum, dan tanpa sadar dijadikan sebagai salah satu adiksi bagi Taehyung tentang sosok Choi Jisu.

Tidak. . .masalah, bukan?

━━━━━━━━━━━━━━━━━2Ocm━ ˎˊ˗

2Ocm √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang