62🌷

367 79 3
                                    

Satu baret hitam telah bercokol di puncak hulu gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu baret hitam telah bercokol di puncak hulu gadis itu. Berbalut sweater biru laut, juga jeans warna senada ia berdiri di depan rumah. Menatap ujung sepatu yang dipermainkan, cukup bosan rasanya menunggu seseorang yang berkata akan datang.

"Penga-ya! Ayo makan!"

Teriakan itu menarik atensi Jisu. Kini ia mengangkat kepala guna menatap ke arah sumber suara. Lantas ia dapati Soobin keluar dari pintu rumah dia.

Jisu tahu, untuk siapa panggilan dari lelaki yang tengah membawa semangkuk makanan itu.

Penga——kucing kesayangan Soobin. Katanya tidak ada arti khusus dari nama itu. Hanya saja dapat disimpulkan jika Soobin terinspirasi dari gaya bicara pinguin idolanya, Pengsoo.

Belum juga menemukan hewan berupa monokrom itu, Soobin malah terpaku pada objek lain. Satu presensi yang terpaut beberapa meter darinya.

Sepersekian detik kala kedua manik saling mengikat, suara klakson menginterupsi. Di sana, Kim Taehyung memberi tanda panggilan.

Bersama cerahnya bias matahari, perjalanan pun dimulai. Daehan Cinema, itulah titik tujuan mereka. Menonton film, sesuai janji keduanya.

Penempuhan jarak sedikit memakan waktu memang. Begitu sampai, Taehyung harus mengambil cola sedang Jisu dititah untuk menunggunya sejemang.

Drama komedi, begitulah genre film yang mereka sepakati. Pada pencarian kursi berplat sebelas dan duabelas dalam ruang bioskop itu Taehyung senantiasa berada di dekat Jisu.

"Terima kasih," ucap Jisu usai diulurkannya cola pada dirinya.

Tak berselang lama cahaya meremang, bahkan menjadi gelap. Membuat Jisu sedikit merasa sesak. Beruntung sinema segera diputar. Layar yang maha luas itu mulai menampilkan sebuah prolog dari puluhan menit durasi film yang masih tersisa.

Sepanjang itu pula, tatapan Jisu terus terpaku pada layar. Namun, sepertinya hanya dirinya dan semesta yang tahu bahwa sedetikpun tidak ia nikmati tontonan itu.

Pada adegan komedi, kala mayoritas penghuni bilik tertawa, kala Taehyung ikut tersenyum——saat itu Jisu tetap pada ekspresi semula.

Sesekali ia basahi kerongkongannya dengan cola. Ternyata hal itu tak lantas membuat gangguan di pikiran Jisu ikut terlarut.

Apa-apaan dengan tatapan itu?

|Shin Ryujin, dia benar-benar hanya temanku.

Dapat disimpulkan bukan, jika gadis itu malah memikirkan hal lain di luar konteks acara kala ini. Karena sungguh dua hal itu mengganggu nalar Jisu. Semakin lama semakin dibuat penasaran oleh setiap manuver Choi Soobin.

Hingga terabaikanlah sebuah tatapan sejemang dari pria yang saat ini sedang di sisinya.

Kim Taehyung,

senyumnya memudar.

━━━━━━━━━━━━━━━━━2Ocm━ ˎˊ˗

2Ocm √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang