68🌷

342 80 0
                                    

Bertanya kepada sang surya, kemustahilan yang ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bertanya kepada sang surya, kemustahilan yang ada.

Bertanya kepada gumpalan serat awan, deru angin menerbangkannya.

Lantas harus bagaimana Jisu menyimpulkan keadaannya sekarang.

Duduk di antara dua makhluk yang baru dikenalnya, juga satu manusia yang limit kata dengannya adalah hal yang tak pernah terpikir oleh Jisu.

Sepiring tteopokki berporsi sedang hanya tersuap beberapa potong saja. Itupun oleh teman Ryujin seorang.

Jisu diam.

Soobin diam.

Sedang Ryujin tak mengerti dengan atmosfer beku yang terlingkup di antaranya. Padahal jika ia telisik dari balik jendela kaca, siang itu hari lumayang cerah.

"Jadi kalian bertetangga?"

Tiba-tiba berujar. Si Ryujin itu. Berusaha memecah keheningan. Lantas malah membuat Jisu menatapnya, Soobin pun begitu. Bersamaan.

"Ah, waktu itu aku pernah melihat Jisu di dekat rumah Soobin," begitu ungkapnya.

Dentang jam masih saja berputar. Kepada empat makhluk itu, masih saja tiada niatan pulang. Meski tak ada obrolan menarik di dalamnya, mereka bertahan.

Adalah kesempatan bagus bagi Ryujin. Berlama-lama bersama sang taruna. Sekadar berucap asal atau memandangnya diam-diam.

Ryujin . . . suka.

"Aku akan ke toilet. Ayo Jisu-ya."

Sekarang ajakan hengkang macam apa lagi? Tiba-tiba si gadis ponytail itu sudah menarik tangan Jisu. Harus sekali ya, ia menjadi rekan yang menemaninya pergi ke toilet. Tunggu——daripada ditinggal berdua dengan Soobin, bukankah ini lebih baik?

Ah tidak! Dengan begini malah jadi lelaki itu semakin sejauh bumi dan matahari. Begitu, kan? Menyebalkan.



"Ryujin menyukainya. Choi Soobin. Ya, meski baru kenal."

Ada apa dengan Shin Yuna ini? Sengaja memanasi ya? Tidak, Jisu tidak melihat warna akan niat itu. Mungkin jadi hanya mengungkap kebenarannya.

"Maka dari itu, dengan ini kuharap ada hasil baiknya. Kesempatan tidak datang dua kali, kan?" imbuhnya sembari memasuki bilik toilet.

━━━━━━━━━━━━━━━━━2Ocm━ ˎˊ˗

2Ocm √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang