82🌷

356 70 3
                                    

"Ayah, ayo makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah, ayo makan."

Ajakan singkat pada pria yang berjalan selayang pandang. Di tempatnya, telah Jisu siapkan seperangkat alat makan beserta hidangan seperti biasa. Dengan asa untuk kali ini lagak sang ayah lebih dekat dengan putrinya.

Terkabul.

Pria Choi menjatuhkan diri di kursi seberang Jisu. Tanpa sepatah kata. Baik, tak apa. Melihat manuvernya saja, Jisu senang.

Menit beralih melewati beberapa noktah. Selama itu pula hanya atmosfer hening yang melingkupi keduanya. Bahkan dentingan tongkat kecil pengapit makanan pun samar terdengar.

Choi Jisu tolong jangan lupakan niat awalnya.

"Hari ini apa yang ayah lakukan?"

Begitu tanyanya.

"Mencari uang," jawab sang pria tanpa tatapan sekalipun.

"Ayah bertemu Kim Taehyung?"

Sekarang dua manik gelapnya beradu pandang dengan Jisu.

"Tidak."

"Aku melihatnya."

"Bukan urusanmu."

Sahutan bertalu derit kursi menginterupsi. Ayah Jisu bangkit. Seakan enggan membahas topik yang disinggung oleh putrinya.

"Sampai kapan?"

Langkah ketiga terpaksa dijeda. Tanpa berbalik, sng ayah bergeming di tempatnya. Mendengar ucapan putrinya yang masih berdentang.

"Sampai kapan ayah menukarku dengan uang?"

"Jaga bicaramu!"

Penaikan nada bicara, kemungkinan tantrum kembali menggebu.

"Apa tidak cukup kurelakan masa mudaku untuk melunasi hutang ayah?"

"Ya!!!"

"Aku benar-benar kecewa."

Cukup, Jisu undur diri dari hadapan sang ayah.

━━━━━━━━━━━━━━━━━2Ocm━ ˎˊ˗

2Ocm √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang