99🌷

293 31 9
                                        

Kalian tahu? Semesta menggenggam milyaran alur kehidupan manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian tahu? Semesta menggenggam milyaran alur kehidupan manusia. Semesta tahu akan takdir di tangan makhluk-Nya. Tinggal bagaimana cara penjatuhan sebuah clue. Juga sikap dari manusia itu sendiri.

Pembongkaran rahasia hati, sebuah penolakan halus jawabnya. Baiklah, fakta memang berkata sedemikian. Perlu diingat untuk memandang pada sisi yang lain. Kala damba tak berbalas cinta, maka raga bertajuk kawan adanya. Merekalah pelipur lara.

❝Dalam belasan tahun hidupku, aku bahagia dapat mencintai seorang lelaki yang begitu tampan, begitu baik hati, juga setia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Dalam belasan tahun hidupku, aku bahagia dapat mencintai seorang lelaki yang begitu tampan, begitu baik hati, juga setia. Bukan kepadaku, tapi kepada pujaan hatinya——dia sahabat baruku.

·˚⁀➷

Pembukaan hati, penerimaan takdir. Ucapkan mantranya, bukan untuk mendelesi manusia. Tapi mantra perdamaian dengan suratan semesta.

❝Kupikir, tidak buruk bersanding dengan guru menyebalkan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Kupikir, tidak buruk bersanding dengan guru menyebalkan ini. Kekanakan sikapnya, tapi dewasa hatinya.

·˚⁀➷

Penghapusan tantrum, cukup indah kebersamaan setelahnya. Perisakan? Murahan. Anggaplah sebagai kosa kata yang tak etis lagi. Terlebih untuk perbuatannya.

❝Maaf saja tak cukup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Maaf saja tak cukup. Ulahku benar-benar salah. Mungkin jadi sebuah janji harus kupatri bersamanya. Janji dalam lingkup perdamaian.

·˚⁀➷

Orang kata, cinta tak harus memiliki. Sedang semesta bersaksi akan ribuan gores di hati. Menyakitkan, sungguh. Melihat orang terkasihnya bersanding dengan manusia lain, jika saja dia wanita maka akan menangis sejadi-jadinya. Sayang seorang pria tajuknya. Jadi lebih berat hanya untuk sekadar berlarut dalam nestapa.

Tidak bisa——ah, tepatnya tidak boleh. Wajib menjadi kuat. Harus melanjutkan hidup. Dengan senyuman tentunya. Cari kesibukan, cari penangkal masygul hati.

❝Sama sekali aku tidak menyesal dengan hubungan singkat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Sama sekali aku tidak menyesal dengan hubungan singkat itu. Banyak pelajran kudapat. Sekarang mari kembali pada diriku sendiri. Melupakannya? Akan kucoba.

·˚⁀➷

20 sentimeter.

Dari luas bumi 510 juta kilometer persegi, ada dua insan yang hanya terpaut 20 cm saja. Bukan semenit, sejam, atau sehari. Tapi 18 tahun lamanya. Bukan juga raga, tapi jiwa.

❝Apa kau sudah menyadarinya? Kau bahkan tak tahu jika kita hanya terpaut 20 cm saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Apa kau sudah menyadarinya? Kau bahkan tak tahu jika kita hanya terpaut 20 cm saja. Sekarang mari hapus jaraknya.

·˚⁀➷

Bertahan untuk menunggu adalah bakatnya. Berjuang untuk hidup adalah kesukaannya.

Di antara ribuan kartu sial, pasti ada kartu beruntung untuknya. Berpikir ulang, semesta tak pernah berbuat buruk pada manusia. Kadangkala manusia sendiri yang larut dalam fantasinya. Larut dalam mantra yang diucapnya diam-diam.

Lantas merutuk dan menyalahkan dirgantara. Sedang semestinya tidak begitu. Segala hal terjadi pada waktu yang telah ditetapkan.

Dan semua yang melara akan berbuah manis akhirnya.

❝Hanya karena aku gagal, bukan berarti mimpiku tak bisa dicapai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Hanya karena aku gagal, bukan berarti mimpiku tak bisa dicapai. Hari masih berganti, kesempatan masih kugenggam.

Lalu sekarang harus dengan kata apa kuungkapkan  kilau indah yang tiba-tiba muncul di hatiku. Meski tak tahu asalnya, kuyakin semesta mendengar segala asaku.

Semesta tahu jika kepingan hati yang lama meremuk memang harus direkatkan dengan kasih yang baru. Kini waktuku telah sampai. Waktu normal untuk diriku delapan belas tahun ini.

·˚⁀➷

━━━━━━━━━━━━━━━━━2Ocm━ ˎˊ˗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


━━━━━━━━━━━━━━━━━2Ocm━ ˎˊ˗

ᵉ⁻¹

2Ocm √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang