12🌷

875 168 12
                                    

Untuk hari yang panjang ini mungkin jadi pertemuan mereka akan menjadi dua kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk hari yang panjang ini mungkin jadi pertemuan mereka akan menjadi dua kali. Namun sayang pihak sang gadis tidak terlalu mengharapkan hal itu. Ya——hanya takut saja jika degup jantungnya kembali memburu.

Kenapa demikian? Entahlah.

Mau tak mau Jisu memang harus mengembalikan kotak makan milik ibu Soobin. Dan diperjalanan singkat ini ia harap nantinya tidak dipaksa untuk singgah di dalam. Ia ingin segera pulang saja.

Begitu sampai, keberuntungan berpihak padanya. Ia disapa hangat oleh ibu Soobin secara langsung. Enggan berlama-lama Jisu segera menyerahkan barang itu.

"Jisu-ya ayo masuk dulu, Soobin-ah ada Jisu!"

Ah, sang ibu malah berteriak memanggil putranya. Begitu pemuda itu muncul, Jisu malah tak bisa menahan tawanya. Bagaimana tidak, Choi Soobin yang terbiasa tampan kini berias tepung di wajahnya.


"Oh, annyeong," sapa pemuda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, annyeong," sapa pemuda itu.

"Annyeong," Jisu menjawab sembari tersenyum.

"Aku menyuruhnya membantu membuat kue, tapi dia malah bermain tepung," penyataan itu masih ditanggapi Jisu dengan senyuman.

Kala ia kembali menatap Soobin, dia senantiasa berdiri di tempat yang sama, namun dengan pandangan yang tertuju pada lutut Jisu. Sejemang kemudian pemuda itu mengambil langkah ke ruangan yang lain.

"Jisu-ya kau benar tidak masuk dulu?" tanya ibu Soobin.

"Ah nde, saya harus kembali belajar. Selamat malam ibu," pamit si gadis.

Begitu sampai rumah, Jisu melihat seorang pria berdiri gontai di depan pintu. Itu ayahnya. Lagi, pria itu berbau alkohol yang menyengat. Sedang Jisu segera membuka pintu dan membawanya masuk.

"Yaa...

kenapa...

kenapa hutangku banyak sekali, anak sialan! Semua karena kau! Aha hahaha ha," pria itu meracau.

"Ah benar! Kau Choi Jisu,

besok kau harus menikah untuk membayarnya."

Meski tahu ayahnya mabuk, ucapan itu mampu membuat Jisu mengerutkan dahinya. "Ayah bicara apa?"

"Pergi," titahnya.

Namun Jisu masih bergeming, menatap ayahnya dengan asa mendapat penjelasan.

Tetapi, nihil.

"Ck, kubilang pergilah!!"

━━━━━━━━━━━━━━━━━2Ocm━ ˎˊ˗

2Ocm √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang