Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sebentar saja, tidak boleh?"
Kalian tahu? Ada sebuah makna dari tiap pelukan yang terasa begitu hangat.
Kerinduan? Sebagian besar diterjemahkan seperti itu.
Dan bagi Taehyung maksudnya memang begitu.
Detik ini, ia salurkan energi positifnya pada sang gadis. Ia bawa presensi wanita laksmi itu dalam pelukannya. Meski berawal dengan sedikit penolakan. Usai ia ucapkan sebuah permintaan——atau mungkin mantra dalam artian fiktif——Choi Jisu menerima.
Kenaikan beberapa celsius atmosfer sekelilingnya berhasil membuat jantung Jisu berdegup lebih kencang. Ini pertama kalinya, ia mendapat rengkuhan yang terbilang nyaman. Hingga Jisu tak kuasa menolaknya untuk kali kedua.
Menatap diorama itu, para bintang tiada malu. Dengan senang hati mereka persembahkan kilaunya menemani dua ciptaan Tuhan itu. Bahkan rembulan jikalau bisa mengungkap, akan ia lantangkan sebuah siulan manis untuk Jisu dan Taehyung.
"Bogo shipda."
Benar, hari yang panjang ini adalah pertemuan pertama usai Taehyung kembali dari Jepang. Apa yang ia katakan sungguh tiada dusta. Membuat Jisu masih saja terpaku, tanpa pergerakan pun juga ucapan.
"Kau tidak, ya?"
Kalimat imbuhan Taehyung, haruskah Jisu menyangkalnya? Mungkin jadi sebaiknya begitu.
"Ani, bogo shippo," balas Jisu dengan begitu pelan.
Semesta yakin hanya Taehyung yang mendengarnya.
Namun semesta tidak yakin akan kejujuran dari kalimatnya.
Merasa cukup dengan sebuah pelukan, Taehyung melepasnya. Tatapan itu pun tak lagi beralih dari Jisu. Sedang sang gadis rasanya juga ditarik oleh manik teduh pria di depannya.
"Choi Jisu, saranghae."
Satu detik,
tidak,
berulang detik Jisu dibuat bergeming. Berikutnya ia memaksa untuk sadar dari lingkup dunia kecil Taehyung. Jisu mengerjap beberapa kali sebelum membalas ucapan prianya.
