53🌷

397 85 1
                                    

"Ah milikmu ya? Sepertinya tertinggal di toilet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah milikmu ya? Sepertinya tertinggal di toilet."

Begitulah hasil pertanyaan Jisu kepada Jeong Yena mengenai buku catatan yang pernah ia pinjamkan. Kini gadis itu masih melangkah menuju bilik toilet demi menemukan barang berharganya.

Begitu sampai, Jisu segera mencarinya. Di tiap sudut tapi ia tak kunjung menemukannya. Kemudian ia malah mendengar suara penutupan pintu utama toilet.

Jisu berbalik, berjalan mendekati pintu tersebut lantas mencoba membuka. Sayangnya tidak bisa. Ia terjebak. Entah oleh orang dengan niat sengaja atau tidak. Sementara Jisu hanya seorang diri di dalam.

"Permisi, tolong buka pintunya."

Gadis itu mencoba meminta tolong, namun tak satupun orang menyahut.

"Permisi!"

Terus berusaha, kini beriring pukulan pada papan kecoklatan itu. Dan Jisu semakin dibuat gelisah. Sebab pelaksanaan ujuan berikutnya segera dimulai. Sementara tak ada penolong, pun juga tak ada alat komunikasi yang ia bawa.

"Siapapun tolong buka pintunya!"

Permohonan bantuan kesekian dan samasekali tiada respon baik. Menyebabkan Jisu tenggelam dalam rasa kalutnya. Bahkan kini energi pada kepalan tangannya seakan perlahan menyurut hingga tak kuasa lagi untuk mengetuk pintu.

Jisu diam. Menundukkan kepala hingga surainya menutup seluruh raut muka. Bahunya sedikit bergetar, sebelum emosinya meluap.

"YA!!!"

BRAK!!!

Teriakan lepas itu bertalu gebrakan pada pintu. Dan keduanya menjadi akhir dari keadaan gentingnya. Sebab papan itu dapat terbuka.

"Kau tidak apa?"

Pertanyaan itu, seorang gadis mengatakannya. Kepada Jisu yang masih memasang raut keruh diwajah. Sejemang saja Jisu menatapnya sebelum mengambil langkah untuk pergi dari tempat itu.

Satu sesal lagi kembali Jisu rasakan. Ketika bibirnya terasa begitu berat untuk sekadar berucap terima kasih. Benar-benar, ia ingin sekali mengutuk alat bicaranya itu. Namun apa daya, segala hal yang tergariskan dihidupnya memanglah sedemikian itu.

Melawan takdir? Memangnya ia siapa hingga dapat melakukan itu.

━━━━━━━━━━━━━━━━━2Ocm━ ˎˊ˗

2Ocm √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang