69🌷

343 77 1
                                    

Tawanya lenyap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tawanya lenyap.

Senyumnya meluruh.

Kehangatannya sekejap menghilang.

Apa sebegitu salahnya jika Jisu kembali memasuki lingkup kecil dari Soobin dan Ryujin?

Sekembalinya Jisu dari toilet, entah mengapa Soobin kembali memasang raut datarnya. Sedang Ryujin masih mengulas senyum, seperti biasa--mungkin.

Apa tadinya ada hal baik seperti kata Yuna?

"Oh, Jisu-ya kau di sini?"

Siapa lagi sekarang? Suara husky itu. . .

Taehyung!

Kim Taehyung di sana. Kenapa harus di sana? Di depan teman-teman Jisu. Ah, sial. Membuat Jisu mematung seketika. Bertambah bingung hendak berujar apa. Hendak berdalih seperti apa.

"Siapa?" Ryujin bertanya-tanya. Tentu akan jadi seperti itu. Melihat pria setampan dan sedewasa itu mengenal Jisu.

Baiklah, sekarang bibir Jisu kelu. Sangat berat terasa kala hendak berucap. Tunggu, bahkah ia tak tahu harus berkata apa.

"Tutor Jisu--"

"Maaf sepertinya aku harus segera pergi."

Kini Jisu bangkit. Membawa tas untuk keluar dari kafe yang semakin terasa sesak itu. Tak peduli dengan pinta alasan oleh Ryujin dan temannya.

Kepada hati, kenapa harus terbelah menjadi dua sisi?

Begitu merasa bersalah sebab tiada setitik pun niat mengungkap kebenaran atas status Kim Taehyung kepada khalayak teman.

Lantas begitu berterima kasih atas kehadiran Taehyung yang menariknya dari lingkup canggung di antara tiga manusia dalam lingkar meja itu.

Jisu terus saja melangkah. Seakan tiada Taehyung yang mengikuti di belakang.

"Aku akan mengantarmu pulang."

Satu raihan tangan, juga satu kalimat manis dari prianya mampu membuat Jisu berhenti. Berikutnya adalah manuver mereka memasuki mobil Taehyung yang terparkir tak begitu jauh.

"Maaf aku mengganggu kalian."

Apa tadi itu sengaja?

Siapapun tolong jelaskan ada apa dengan pikiran berkecamuk Jisu hingga ia hampir saja meloloskan kalimat tak masuk akal yang mungkin jadi akan menyakiti Taehyung, lagi dan lagi.

Semesta, biarkan Jisu bernapas sejenak. Biarkan oksigen membantunya sedikit tenang.

"Tidak, aku yang harus minta maaf," ujarnya.

"Jisu-ya--"

"Sampai aku lulus. Bisa kakak rahasiakan sampai aku lulus sekolah?" begitulah putus Choi Jisu.

Bulatan manik Taehyung masih saja tak beralih dari gadisnya. Hatinya sedikit berdesir. Kenapa harus begitu?

"Baiklah jika itu maumu."

━━━━━━━━━━━━━━━━━2Ocm━ ˎˊ˗

2Ocm √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang